SOLOPOS.COM - Peserta lomba mendayung perahu karet dalam Lomba Dayung Kali Pepe wilayah Sudiroprajan, Jebres, Solo, Selasa (17/1/2017). (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Lomba dayung di Kali Pepe Solo diikuti 12 tim dayung dari wilayah Jebres.

Solopos.com, SOLO — Sulistiarini, 39, bersemangat mengikuti Lomba Dayung Kali Pepe yang diselenggarakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LMPK) Sudiroprajan bersama Panitia Grebeg Sudiro 2017 di Kali Pepe, Selasa (17/1/2017) siang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mendung tak menyurutkan langkah Lurah Jebres itu untuk ikut berpartisipasi. Ia adalah satu-satunya peserta perempuan di antara seluruh peserta dari 11 tim dayung dari kelurahan-kelurahan se-Kecamatan Jebres dan satu tim dayung dari kecamatan yang berlomba hari itu.  Meski tak menang, ia tetap bahagia.

Lomba dayung yang kali pertama digelar di Kali Pepe itu dimenangi tim dayung Kelurahan Sewu yang memang sejak awal mengikuti lomba dengan penuh percaya diri.  Juara II diraih Kelurahan Pucangsawit. Sementara juara III diraih Kelurahan Tegalharjo.

Sulistiarini tak patah semangat. Setidaknya, ia sudah perpartisipasi pada babak penyisihan. Lomba melintasi kali sepanjang 200 meter bolak-balik itu mempertemukan tim tuan rumah Sudiroprajan berhadapan dengan tim Jebres pada race pertama.

Masing-masing tim terdiri atas lima orang. Tim Sudiroprajan mengenakan kaus warna merah marun. Sementara tim Jebres mengenakan kaus warna merah cerah, termasuk Sulistiarini.

Kibaran bendera dari Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo menandai lomba dimulai. Kedua tim berpacu menjadi yang tercepat sampai di garis finis. Perlombaan itu semakin menarik karena Lurah Sudiroprajan, Daliman, turut serta sebagai peserta menjadi lawan Sulistiarini. Lomba itu start dari selatan Jembatan Pasar Gede.

Tim Sudiroprajan memulai start dengan kurang baik. Tim Jebres memimpin beberapa meter di depan.  Beberapa kali tim Sudiroprajan menabrak talut. Kedua perahu karet sempat bertabrakan dalam race tersebut.

Tim Sudiroprajan kemudian menemukan ritme kayuhannya. Mereka memberikan perlawanan sengit. Apalagi, para pendukung yang menonton dari talut memekikkan kata-kata penyemangat.

Situasi berubah menjelang titik balik lintasan lomba di bawah jembatan bambu di utara Taman Parkir Loji Wetan. Keduanya berusaha berputar dengan acuan sebuah bola yang mengambang di tengah sungai.

Tim Sudiroprajan berbalik arah dengan lancar. Sedangkan tim Jebres kesulitan membalik arah untuk melawan arus Kali Pepe. Sudiroprajan mempercepat laju perahu mereka.

Tim tuan rumah akhirnya menjadi pemenang lomba pertama tersebut meninggalkan Jebres sekitar 30 meter di belakang. Gerimis akhirnya turun sesaat sebelum Jebres sampai ke garis finis.

Sulistiarini mengatakan ia mengikuti lomba tersebut karena ingin menunjukkan kepedulian kepada sungai. Menurutnya, paling tidak lurah bisa memberi inspirasi untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk memelihara kebersihan sungai.

Ia mengaku tak terlalu capai mengikuti lomba itu. Perempuan yang hobi rafting itu mengutarakan rafting di Sungai Elo lebih melelahkan dibanding lomba hari itu.

“Dengan kondisi Kali Pepe yang sudah bersih, sangat memungkinkan membuat wisata air misalnya berperahu menyusuri Kali Pepe. Sementara ini kan baru diangkat oleh Kelurahan Sudiroprajan. Harapannya ini bisa diangkat di tingkat kecamatan, tingkat kota, bahkan menjadi destinasi wisata Jawa Tengah dan nasional,” terangnya saat ditemui Solopos.com, Selasa.

Ketua Pelaksana Lomba Dayung Kali Pepe, Franciscus Leehak, mengatakan acara itu terselenggara atas kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo. Model lomba adalah melakukan penyisihan dengan mengadu 12 tim. Enam tim yang menang diadu hingga tersisa tiga tim.

“Lalu nanti ambil tiga. Penetuan juara menggunakan hitungan kecepatan stop watch. Lomba ini untuk mempererat keakraban dan persaudaraan. Bukan mencari yang paling jago. Meskipun pemenang berhak mendapat Piala Camat Jebres dan hadiah uang,” ujarnya.

Ia mengatakan warga harus menjaga kebersihan sungai. Event lomba dayung memiliki semangat tersebut. “Warga di pinggir kali harus pelihara. Kami juga akan sebar bibit ikan. Ini juga untuk memeriahkan Grebeg Sudiro,” kata dia.

Ketua LPMK Sudiroprajan, Bul Hartomo, mengungkapkan pengembangan pemanfaatan sungai untuk pariwisata harus terus ditingkatkan. Peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk merealisasikan hal tersebut.

“Masyarakat harus dapat menjaga kebersihan kali, tidak membuang sampah di kali dan merawat lingkungan di bibir sungai. Wisata air pasti akan diminati banyak orang,” paparnya saat sambutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya