Soloraya
Minggu, 21 Agustus 2022 - 14:23 WIB

Budi Daya Bonsai, Warga jatinom Klaten Mampu Jual Rp1 Juta/Pohon

Wildan Farih Kurniawan  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aneka ragam bonsai yang dimiliki Suratno warga Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jumat (19/8/2022). (Solopos.com/Wildan Farih Kurniawan)

Solopos.com, KLATEN — Harga bonsai jenis amplas putih ternyata tembus Rp1 juta per pohon. Proses pembonsaian biasanya membutuhkan waktu rata-rata tiga tahun.

Pembudidaya bonsai asal Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Suratno, mengaku memiliki banyak bonsai. Hal itu seperti jenis preh, beringin, sancang, wahong, dan amplas putih. Bonsai jenis amplas putih menjadi buruan paling favorit bagi pencari bonsai.

Advertisement

“Kalau harga jual bervariasi, mulai dari Rp150.000 sampai Rp300.000. Tergantung karakter pohon bonsai. Kalau saya jual Rp700.000 sampai Rp1 juta untuk jenis amplas putih dengan proses pembonsaian baru tiga tahun,” ujarnya ditemui Solopos.com, di rumahnya, Jumat, (19/8/2022).

Suratno mengatakan bonsai harus dirawat agar memperoleh hasil yang optimal. Jika tak dirawat, bonsai bisa rusak karena tidak tumbuh dengan baik. Selama perawatan dibutuhkan ketenangan dan kesabaran dalam merawat bonsai.

“Bonsai untuk hobi penyaluran daya imajinasi kehidupan. Ada rumusnya juga. Dalam prosesnya harus sabar, harus menunggu 15 tahun ke atas karena ini seni,” ucapnya.

Advertisement

Baca Juga: Jual Panenan Sendiri, Petani Muda Klaten Buka Pasar Tani di Area CFD

Dalam budi daya bonsai, kendala yang dihadapi ada pada penjualan. Hal itu terutama terkait pengiriman produk.

“Bonsai itu kan berat. Biasanya repot untuk mengirimkannya. Kalau pemasaran, saya baru posting ke grup Facebook,” katanya.

Advertisement

Penyuka bonsai asal Tibayan, Kecamatan Jatinom, Ardian, mengatakan pecinta bonsai tidak banyak. Penyebabnya bahan bonsai kian sulit didapat.

Baca Juga: Pasar Tani Klaten, Stan Tanaman Hias Petani Muda Diserbu Pengunjung

“Dulu, sesama pencinta bonsai ada kegiatan bersama. Saling tukar pengetahuan. Saya berharap, ada kontes bonsai lagi yang difasilitasi Pemkab Klaten,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif