Soloraya
Minggu, 5 Agustus 2012 - 20:12 WIB

BUDI DAYA KEDELAI: 6 Kecamatan Sediakan 1.150 Ha untuk SLPTT Kedelai

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

SUKOHARJO – Enam kecamatan di Kabupaten Sukoharjo menyediakan areal 1.150 hektare untuk sekolah lapang pengelolaaan tanaman terpadu (SLPTT) kedelai 2012. Kelompok tani mendapat bantuan bibit 40 kilogram (kg) per hektare untuk kegiatan tersebut.
Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, lima kecamatan sasaran SLPTT kedelai adalah Weru, Bulu, Tawangsari, Bendosari, Nguter, dan Polokarto. Kecamatan Weru menjadi penyedia lahan SLPTT terbesar seluas 620 hektare dengan alokasi bantuan bibit kedelai mencapai 24.800 kg. “Perencanaan semula ada sekitar 2.000-an hektare lahan yang akan digunakan untuk SLPTT kedelai. Tetapi dalam perkembangan lahan tidak terpenuhi sehingga ada sebegian kecil bibit kembali,” ungkap Kepala Dinas Pertanian (Dispertan), Ir Giyarti, Minggu (5/8/2012).

Menurut Giyarti, program SLPTT kedelai dilaksanakan hampir setiap tahun di Kabupaten Sukoharjo. Namun untuk sasaran kegiatan. kata dia, SLPTT hanya dialokasikan untuk daerah-daerah sentra kedelai. Hal itu agar program tersebut berjalan efektif dan hasilnya memuaskan. Sementara terkait upaya peningkatan produksi kedelai, Giyarti menyatakan langkah yang bisa diambil adalah meningkatkan produktivitas tanaman per hektare. Hal itu mengingat sulitnya perluasan areal kedelai di Sukoharjo. “Petani padi tak mungkin mau tanam kedelai,” jelasnya.

Kecamatan Nguter dan Bulu mendapatkan alokasi bibit paling sedikit di antara enam wilayah kecamatan lainnya. Nguter diberikan 800 kg untuk penanaman 20 hektare, sedang Bulu 1.200 kg atau sekitar 30 hektare.

Advertisement

Menurut salah satu staf Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Wiwin Andriani, sesuai laporan kegiatan dari kelompok tani, SLPTT dijadwalkan untuk penanaman Mei dan Oktober. Namun di Weru, waktu penanaman mundur dari semula direncanakan Mei 2012 menjadi Juni. Dia menjelaskan dalam pelaksanaan SLPTT terdapat bantuan bibit untuk penanaman kedelai di lareal aboratorium lapangan (LL) sekitar 10 kg. Selain itu diberikan bantuan dana kepada kelompok tani untuk penunjang kegiatan operasional SLPTT sejak masa tanam sampai panen.

“Program SLPTT mendapat pembiayaan dari APBN. Di Kabupaten Sukoharjo kegiatan SLPTT tidak hanya kedelai, tapi ada program SLPTT untuk padi non hibrida dan jagung hibrida,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif