Soloraya
Senin, 6 Februari 2012 - 22:26 WIB

BUDIDAYA JAMUR Bergairah Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Sempat lesu selama beberapa bulan, pemasaran produk jamur kuping dan jamur tiram dari sentra budidaya jamur di Desa/Kecamatan Polokarto kembali tumbuh memasuki bulan Februari 2012. Hal itu menyusul kemampuan penyerapan pasar yang semakin besar.

Pelaku budidaya jamur di Desa Polokarto, Arif Joko Purnomo, menyebutkan penjualan produk jamur mengalami kelesuan antara enam sampai tujuh bulan sejak sebelum Bulan Puasa tahun 2011. Menurut dia kecenderungan itu akibat munculnya produsen-produsen baru yang tak diikuti pengembangan pasar.

Advertisement

“Memang sempat lesu selama beberapa bulan. Tapi memasuki Februari (2012) sektor budidaya jamur berangsur membaik karena pasar mulai tumbuh,” ujarnya kepada Solopos.com di Polokarto, Senin (6/2/2012).

Arif menjelaskan produsen jamur di Polokarto menjual produk siap konsumsi dan bahan baku budidaya masih berupa log. Bahkan untuk pemasaran produk siap olah, kata dia, jamur dikirim ke daerah-daerah lain seperti Bandung di Jawa Barat (Jabar) serta wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa, salah satunya ke Bali.

“Kalau jamur siap konsumsi kita jual ke berbagai daerah. Tetapi yang masih dalam bentuk log untuk bahan baku, sejauh ini kita pasok ke produsen-produsen jamur lokal di Sukoharjo dan sekitarnya,” paparnya.

Advertisement

Pelaku budidaya Jamur lain, Suparmi, didampingi suaminya, Parjan Siswo Miharjo, membenarkan sektor budidaya jamur kembali stabil setelah mengalami penurunan beberapa waktu. Ia mengatakan saat ini dalam sehari usaha yang dikelola keluarganya mampu mengirim 4.000 log bahan baku produksi jamur. Selain ke Sukoharjo dan sekitarnya, dia mengaku log jamur juga dikirim ke daerah-daerah di Jawa Timur.

“Sekarang sudah stabil dan kegiatan produksi juga normal. Karena itu kita bisa kirim log jamur sampai ke Boyolali, Klaten, Wonogiri dan Karanganyar. Juga ke Ponorogo,” ujarnya ditemui secara terpisah, kemarin.

Camat Polokarto, Djoko Poernomo, menyebutkan sentra jamur menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Saat ini kegiatan usaha tersebut bahkan terus berkembang dan dikenal ke daerah-daerah lain. Untuk memopulerkan produk jamur asli Polokarto tersebut, dia mengaku tidak jarang ikut memromosikannya.

Advertisement

“Dalam berbagai kesempatan kami berupaya ikut promosi jamur Polokarto ke masyarakat luar Sukoharjo. Seperti misalnya ketika ada kunjungan dan kegiatan dari provinsi, kami jadikan sebagai oleh-oleh,” ungkap Djoko ditemui di sela-sela melihat langsung beberapa sentra jamur di Polokarto, kemarin.

(JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif