Soloraya
Selasa, 30 Oktober 2018 - 20:42 WIB

Buka 24 Jam, Perpustakaan Simo Boyolali Butuh Bantuan untuk Operasional

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI – Perpustakaan Kecamatan Simo, Boyolali dibuka kembali mulai Senin (29/10/2018) setelah sebelumnya sempat ditutup sembilan bulan lamanya. Perpustakaan ini akan dibuka setiap hari selama 24 jam.

Perpustakaan yang berada di lingkungan kantor Kecamatan Simo, Boyolali tersebut sempat ditutup lantaran terkendala masalah manajerial. Namun kini perpustakaan akan dikelola secara bersama-sama oleh warga Simo. Diharapkan perpustakaan mampu menjadi ruang publik bagi seluruh masyarakat tanpa adanya unsur politik. Apalagi Simo dikenal dengan julukan kota pelajar.

Advertisement

Ketua Komunitas Simo Sendiko, Danang Wahyu Arif, mengatakan konsep ruang publik yang diusung membebaskan setiap orang keluar-masuk ruang perpustakaan dengan bertanggung jawab. “Itulah mengapa kami akan membukanya selama 24 jam dan akan mengurusnya bersama-sama,” kata Danang ketika berbincang dengan wartawan Solopos.com, Nadia Lutfiana Mawarni, Senin. Para pengunjung bebas melakukan kegiatan apa saja, tak cuma membaca. Perpustakaan terbuka sebagai ruang diskusi, berkreativitas, serta kegiatan komunitas.

Sebelumnya, pada Minggu (28/10/2018) sejumlah komunitas anak-anak muda Simo bekerja bakti membersihkan rak, buku, dan ruangan berukuran sekitar 4 meter x 7 meter ini. Selama tutup, terlihat debu dan sarang laba-laba menempel di dinding serta buku-buku yang tidak terawat. Ke depan, pengelola yang terdiri dari sukarelawan komunitas ini akan menata ulang koleksi yang berjumlah sekitar 600-an buku itu. Penataan dan penomoran ulang bertujuan agar buku dapat dikelompokkan sesuai jenisnya.

Danang menambahkan perpustakaan Simo terbuka bagi segala kalangan usia. Pengelola masih membuka donasi buku dalam bentuk apapun. Seluruh bantuan dapat dikirim ke perpustakaan Simo di kompleks Kantor Kecamatan Simo. “Tidak terbatas, asalkan masih bisa digunakan,” imbuh dia.
Pelajar asal Simo, Siti Fernanda, 17, menyambut baik dibukanya kembali perpustakaan. “Apalagi dengan dibuka 24 jam semoga bisa menjadi alternatif ruang belajar,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif