Soloraya
Jumat, 19 April 2013 - 19:03 WIB

Buka Akses Kemusu-Juwangi, Warga Bangun Jembatan Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Menyusul ambrolnya jembatan penghubung Kemusu-Juwangi, yang berada di Desa Jerukan, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, beberapa waktu lalu, masyarakat setempat membangun jembatan darurat dari bahan bambu. Selain itu, warga juga berencana membuka akses jalan di Dukuh Tambak, Desa Jerukan, untuk memperpendek jarak tempuh sejumlah desa di wilayah Juwangi menuju pusat pemerintahan kecamatan setempat.

Hal itu dikemukakan Camat Juwangi, Arief Wardianta AP, kepada wartawan di Boyolali, Jumat (19/4/2013).

Advertisement

Arief menjelaskan dibuatnya jembatan sesek atau jembatan bambu itu atas inisiatif warga demi mempermudah akses jalan yang tertutup pascaambrolnya jembatan di Desa Jerukan tersebut. Jembatan bambu tersebut dibangun di sebelah selatan jembatan yang telah rusak akibat terjangan air pasang sungai saat terjadi hujan deras beberapa waktu lalu.

”Karena jika melewati jalan lain, warga harus memutar hingga puluhan kilometer (km),” terang Arief.

Arief mengungkapkan menyusul ambrolnya jembatan penghubung Kemusu-Juwangi tersebut, ada rencana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminjam jembatan darurat berupa jembatan belly. Namun diperkirakan hal itu baru bisa terealisasi enam bulan ke depan.

Advertisement

“Ya harapan kami dan juga masyarakat itu [peminjaman jembatan belly] bisa direalisasikan secepatnya,” terangnya.

Upaya lain, kata Arief, pihaknya sudah mengajukan permohonan pembuatan jembatan dengan menggunakan dana tak tersangka dengan perkiraan anggaran Rp200 juta.

“Karena kerusakan jembatan tersebut merupakan imbas dari bencana alam,” imbuhnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif