Soloraya
Rabu, 1 Juli 2020 - 17:08 WIB

Buka Tawangmangu, Bupati Karanganyar Pakai Kearifan Lokal

Sri Sumi Handayani  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di depan Terminal Tawangmangu, Karanganyar, mengular pada Rabu (1/1/2020) siang. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR--Pembukaan kawasan wisata Tawangmangu pada masa pandemi Covid-19 menggunakan pendekatan kearifan lokal dan pertimbangan matang.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan hal itu saat ditanya tentang pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembukaan kembali kawasan wisata Tawangmangu. Dia menyampaikan Jokowi bermaksud mengingatkan agar Pemkab Karanganyar berhati-hati membuka destinasi wisata di tengah pandemi Covid-19.
"Beliau mengingatkan agar aja dha sembrana, ngati-ati," kata Juliyatmono saat berbincang dengan wartawan, Rabu (1/7/2020).

Advertisement

Yuli, panggilan Juliyatmono, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah mempertimbangkan detail pembukaan objek wisata. "Maka kami nyatakan dibuka. Setiap daerah punya kearifan lokal dan itu jauh lebih efektif. Mereka tahu persoalan secara detail. Kami perhatikan semua, kami peringatkan, greteh, itu aja. Mben dino diingatkan," ujar dia.

Pengunjung Grojogan Sewu akan Dibatasi Warga Jateng-DIY

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahaga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto. Dia mengaku dalam posisi dilema saat penerapan kenormalan baru. Menurut dia, sejumlah masyarakat mempersepsikan kenormalan baru sebagai kenormalan seperti biasa sebelum pandemi Covid-19.

Advertisement

"Ada dilematis kondisi lapangan. New normal ditangkap masyarakat kebanyakan sebagai kenormalan. Masyarakat euforia seperti itu. Fakta di lapangan di Tawangmangu, Ngargoyoso itu orang-orang justru menongkrong di luar objek wisata, di sepanjang jalan," tutur dia.

Oleh karena itu, Titis menyebut keputusan Pemkab Karanganyar membuka objek wisata untuk mewadahi masyarakat yang menongkrong di jalan tanpa menerapkan protokol kesehatan Covid-19. "Objek wisata dibuka apa tidak mengkhawatirkan? Jawaban saya itu justru kalau objek wisata tidak dibuka malah mengkhawatirkan. Di luar tidak ada pengendalian. Ini yang saya tekankan khusus untuk kasus Karanganyar. Jadi bukan biar [masyarakat] datang maka destinasi dibuka. Kalau itu berisiko, saya sepakat," jelas dia.

Gibran Cawali Pilkada Solo Diserang, Pendukung Pasang Badan

Advertisement

"Kasus di Karanganyar berbeda. Hati-hati kalau [objek wisata] tidak segera dibuka maka masyarakat malah liar di luar tidak terkendali. Risiko jauh lebih besar. Kalau destinasi kami pastikan SOP [protokol kesehatan Covid-19] kami penuhi."

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif