Soloraya
Jumat, 13 Januari 2023 - 17:53 WIB

Bukan Gapura Megah, Warga Kartasura Minta Utamakan Perbaikan Jalan & Penerangan

Magdalena Naviriana Putri  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melintas di halaman Pasar Kartasura, Jumat (13/1/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga Kartasura, Sukoharjo, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menindaklanjuti perbaikan jalan berlubang, penerangan jalan yang redup, serta perbaikan drainase yang menyebabkan banjir.

Hal itu disampaikan usai adanya rencana pembangunan gapura di batas kota Sukoharjo-Boyolali yang berada di Desa Kertonatan, Kartasura.

Advertisement

Warga Kartasura, Sukoharjo, Slamet, 38 mengatakan pembangunan gapura yang digadang-gadang menghabiskan dana Rp500 juta pada 2023 harus sebanding dengan infrastruktur yang ada.

Dia meminta pembangunan gapura tak hanya menjadi pembangunan monumental seperti gapura.

Advertisement

Dia meminta pembangunan gapura tak hanya menjadi pembangunan monumental seperti gapura.

“Sebaiknya perbaikan jalan dan lampu penerangan diutamakan terlebih dahulu. Terutama di sekitar jalan sekitar UMS itu banyak yang tembelan-tembelan karena berlubang. Kalau malam juga gelap apa gak bahaya jalannya jelek lampunya enggak ada,” terang Slamet saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (13/1/2023).

Jalan berlubang dan gelap menurutnya juga ditemukan di sekitar jalan underpass, Makamhaji, Kartasura. Dia juga meminta transportasi umum dari Kartasura menuju Sukoharjo Kota diadakan.

Advertisement

Sementara itu warga Kartasura lain, Marni, 46 meminta drainase di sekitar Kartasura diperbaiki. Mengingat beberapa pekan terakhir ketika hujan genangan selalu terjadi di mana-mana.

“Kalau hujan pasti ngecembeng di jalan-jalan. Misalnya di perempatan Kartasura itu, di depan SD Kristen [Jalan Wimbo  Harsono], di perumahan Gumpang, Gentan juga banyak jalan berlubang,” terang Marni.

Kondisi tersebut menurutnya terjadi karena drainase yang buruk. Hal senada sempat diungkapkan Lurah Kartasura, Agus Jaelani beberapa waktu lalu.

Advertisement

Menurutnya terjadi sedimentasi dan banyak sampah ditemukan di saluran air, sehingga perlu ada pembersihan. Dia menyebut genangan air yang sering terjadi selama musim hujan juga diduga dikarenakan banyak warga yang membuang sampah di saluran.

Tolak Pembangunan Gapura

Sementara topik perihal pembangunan gapura Kartasura itu juga ramai dikomentari warganet. Salah satunya komentar tersebut tersemat dalam unggahan akun @agendasolo terkait pembangunan gapura. Akun tersebut menuliskan jalanan di Sukoharjo layaknya gua karena gelap.

“Mending buat perbaikan dan penerangan jalan. Bar seko Solo ning Sukoharjo koyo mlebu guo [habis dari Solo ke Sukoharjo seperti masuk gua],” tulis akun @dianseptiana.

Advertisement

Sementara akun lain @ariahapsari menuliskan perihal prioritas pembangunan di Kartasura.

“Jika Kartasura dianggap sebagai segitiga emas bukankah sebaiknya banyak fasilitas yang harus diprioritaskan dibandingkan pembangunan gapura. Perbaikan sistem drainase, perbaikan jalan, ruang terbuka hijau, perbaikan cagar budaya,” tulisnya dalam kolom komentar.

Seperti diketahui beberapa bulan lalu dua cagar budaya bekas peninggalan Keraton Kartasura dijebol warga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif