SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 825.630 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah pemilih terbanyak ada di Kecamatan Ngemplak.

Sedangkan Kecamatan Boyolali yang merupakan pusat kota dan pemerintahan di Kota Susu menempati posisi kedua. Anggota Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Boyolali, Pardiman, mengungkapkan data pemilih di Kecamatan Ngemplak tercatat 68.527 orang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perinciannya terdiri atas 34.096 laki-laki dan 34.431 perempuan. Kemudian, jumlah pemilih terbanyak kedua yakni di Kecamatan Boyolali sebanyak 56.245 orang yang terdiri dari 27.263 laki-laki dan 28.982 perempuan.

Di sisi lain, kecamatan dengan jumlah pemilih paling sedikit pada Pemilu 2024 di Boyolali yakni Tamansari dengan sebanyak 23.565 orang. Perinciannya 11.603 pemilih laki-laki dan 11.962 pemilih perempuan.

Berikutnya, Kecamatan Selo menjadi wilayah dengan jumlah pemilih paling sedikit yakni sebanyak 24.200 orang. Jumlah itu terbagi menjadi 12.300 laki-laki dan 11.900 perempuan.

Berikut daftar lengkap pemilih di masing-masing kecamatan berdasarkan hasil pleno penetapan DPT KPU Boyolali:

  1. Selo: 24.200 pemilih
  2. Ampel: 32.1173 pemilih
  3. Cepogo: 46.906 pemilih
  4. Musuk: 25.511 pemilih
  5. Boyolali: 56.245 pemilih
  6. Mojosongo: 46.054 pemilih
  7. Teras: 38.742 pemilih
  8. Sawit: 25.257 pemilih
  9. Banyudono: 40.975 pemilih
  10. Sambi: 36.909 pemilih
  11. Ngemplak: 68.527 pemilih
  12. Nogosari: 55.485 pemilih
  13. Simo: 39.128 pemilih
  14. Karanggede: 35.680 pemilih
  15. Klego: 38.207 pemilih
  16. Andong: 48.372 pemilih
  17. Kemusu: 27.461 pemilih
  18. Wonosegoro: 30.501 pemilih
  19. Juwangi: 27.692 pemilih
  20. Gladagsari: 33.728 pemilih
  21. Tamansari: 23.565 pemilih
  22. Wonosomodro: 24.368 pemilih

Lebih jauh, Pardiman mengatakan dengan total 825.630 pemilih dalam DPT, nantinya akan ada 3.409 tempat pemungutan suara (TPS) di 261 desa dan enam kelurahan saat pencoblosan Pemilu 2024 di Boyolali.

Penurunan Jumlah Pemilih

Ia menyampaikan jumlah pemilih dalam DPT tersebut turun dibanding Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) akhir Boyolali yang mencapai 827.042 orang.

Penurunan tersebut, menurut Pardiman, terjadi karena beberapa hal. Pertama, hilangnya data pemilih ganda baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, KPU Boyolali juga menyisir adanya data pemilih di bawah 17 tahun.

Beberapa sudah masuk karena telah menikah, dan sebagian tidak masuk karena tidak memenuhi syarat sehingga datanya dihilangkan. Ketiga, ada masukan dari salah satu partai politik tentang RT RW nol.

Setelah dicek, ada pemilih yang ternyata sudah bukan penduduk Boyolali. “Maka dari itu, kami minta kejelasan Kepala Desa atau Lurah, untuk memberikan keterangan apakah betul yang bersangkutan penduduk desa itu atau sudah bukan,” ungkap Pardiman saat disambangi Solopos.com di kantornya, Kamis (22/6/2023).

Pardiman mengungkapkan bagi warga Boyolali yang tidak terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 namun berhak memilih ia minta tidak usah khawatir.

Mereka tinggal datang ke TPS terdekat pada hari pencoblosan dengan membawa KTP elektronik dan menunjukkannya ke Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, atau ke KPU.

Setelah itu, petugas akan mengecek apakah benar yang bersangkutan belum terdaftar di DPT. Jika benar, akan dipersilakan menyalurkan suara. Namun, Pardiman menginformasikan orang tersebut mesti datang setelah pukul 12.00 WIB.

“Jadi masih bisa memilih pasca pukul 12.00 WIB, itu baru kami layani. Itu namanya daftar pemilih khusus,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya