SOLOPOS.COM - Bukit Pertapaan Klaten. (Istimewa/visitklaten.com)

Solopos.com, KLATENBukit pertapaan ini berlokasi di Desa Kebon, Bayat, Klaten. Bukit Pertapaan ini disiapkan menjadi objek wisata terpadu.

Dilansir dari laman visitklaten.com, Rabu (7/12/2022), selain digunakan tempat wisata edukasi, Bukit Pertapaan juga menjadi tempat rekreasi. Di bukit ini, pengunjung bisa menikmati matahari terbit maupun terbenam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebagai wisata edukasi, Bukit Pertapaan menyuguhkan keberadaan batu kuarsit dan batu sekis yang diperkirakan telah berusia jutaan tahun. Batu kuarsit berasal dari batuan sedimen yang mengandung banyak silika (Si), mengalami perubahan tekanan serta suhu yang menyebabkan terbentuknya kuarsit.

Sedangkan batu sekis berasal dari sedimen pelagik yang mengalami perubahan suhu serta tekanan sedang sampai tinggi hingga mineral asal (primer), berubah menjadi mineral ubahan (sekunder).

Di dunia ini, jenis batu kuarsit dan sekis hanya ada di Kebumen, Kebon, Karang Sambung, dan Ketuk Cismis. Sehingga, di bukit ini pengunjung bisa mempelajari tentang bebatuan kuarsit dan sekis.

Baca Juga: Seru! Turis Lokal & Asing Antusias Kunjungi Pekan Budaya Jalin Merapi di Klaten

Di sini juga sudah tersedia banyak fasilitas seperti gazebo, permainan anak, gardu pandang, rumah pohon, menara pandang yang digunakan melihat matahari terbit dan terbenam. Di bukit ini, pengunjung juga bisa melihat Merapi dari puncak Bukit Pertapaan ini.

Jika pengunjung lapar, tak perlu khawatir karena di tempat wisata ini sudah disiapkan beberapa warung makan yang merupakan perwakilan dari setiap RW di Desa Kebon dan warung milik PKK serta Karang Taruna. Warung-warung tersebut menyuguhkan beberapa kuliner khas Kebon dan juga produk unggulan desa yang bisa digunakan sebagai suvenir, seperti kaus batik jumputan, batik kebon dan lainnya.

Bukit ini dikelola langsung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebon Makmur. Jika ingin berkunjung, wisatawan harus berjalan sekitar 720 meter dari dasar bukit menuju puncak agar bisa menikmati pemandangan matahari terbit atau terbenam.

Baca Juga: Batuan Tertua di Pulau Jawa Ada di Perbukitan Bayat Klaten

Tidak ada biaya yang di tetapkan untuk masuk ke wisata ini. Pengunjung hanya memasukkan ke kotak perawatan seikhlasnya. Di samping itu, terdapat biaya parkir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya