SOLOPOS.COM - Bulog Surakarta bersama Pemkab Sukoharjo menyalurkan beras bantuan pangan pemerintah tahap kedua 2023 secara simbolis di Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo, Senin (11/9/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bulog Solo bersama Pemkab Sukoharjo mulai menyalurkan beras bantuan pangan pemerintah tahap kedua 2023. Kabupaten Sukoharjo menjadi yang pertama di Soloraya yang mendapat bantuan tersebut.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani dengan melepas keberangkatan sejumlah truk pengangkut beras bantuan di Kantor Pemkab Sukoharjo, Senin (11/9/2023). Ia didampingi Wakil Pimpinan Cabang Bulog Solo, Andrew R Shahab.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bupati Etik mengatakan gejolak harga pangan masih menjadi masalah yang dihadapi pemerintah. Fluktuasi harga pangan  memengaruhi daya beli masyarakat. Oleh karena itu, Etik menyebut Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi salah satu prioritas yang harus diwujudkan.

“Dalam rangka menjamin ketersediaan bahan pokok dan menjaga stabilitas harga pangan pokok berbagai upaya terus digencarkan, antara lain dengan penyaluran beras bantuan pangan pemerintah ini. Beras akan disalurkan di 12 kecamatan secara bertahap. Masing-masing KPM menerima 10 kilogram beras setiap bulannya,” papar Etik.

Ia membeberkan penyaluran di Kabupaten Sukoharjo tahun ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap I pada Mei-Juli  telah dibagikan kepada 71.913 KPM. Sementara pada tahap II bulan September-November diberikan kepada 68.678 KPM.

Distribusi bantuan dilakukan melalui balai desa atau kelurahan. Kementerian Sosial yang menentukan KPM, pemerintah daerah bertugas mengawasi.

Etik memastikan Pemkab Sukoharjo akan terus berkoordinasi dengan BI dan Bulog untuk menekan inflasi dan menyejahterakan rakyat dengan adanya gerakan pasar murah.

“Mudah-mudahan nanti ada tahap ketiga, karena ini sangat membantu masyarakat. Ini bisa meringankan beban mereka dan menekan harga beras di pasaran. Sejauh ini saya belum mendengar ada keluhan soal harga beras, tapi kita mengikuti perkembangan sesuai arahan Presiden,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Cabang Bulog Solo, Andrew R Shahab, mengatakan bantuan pangan beras yang disalurkan merupakan beras berkualitas medium. Hal tersebut sudah sesuai dengan amanat dari Badan Pangan Nasional.

Andrew menyebut stok beras di Bulog Solo saat ini mencapai 18.000 ton, cukup mengaver kebutuhan di Soloraya sampai akhir tahun. Paling tidak cukup sampai musim panen berikutnya.

Bulog juga melakukan beberapa kegiatan untuk menekan inflasi di antaranya operasi pasar, bantuan pangan, serta gerakan pasar murah.

“Masyarakat jangan panik dulu [dengan kenaikan harga beras saat ini]. Data dari kemensos kami koordinasi ke daerah. Penyaluran di Soloraya paling banyak ada di Wonogiri dan Klaten,” ungkap Andrew.

Sementara harga gabah kering panen (GKP) dari petani telah mencapai Rp7.500/kilogram. Dalam penyerapan beras petani, Bulog memiliki dua skema. Pertama, public services obligation (PSO) yakni Bulog berkewajiban menyerap beras dari masyarakat petani yang ditujukan untuk menjaga stabilisasi harga beras dalam negeri.

Skema kedua adalah komersial yang membebaskan Bulog untuk membeli beras diharga berapa pun asalkan masuk secara hitung-hitungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya