SOLOPOS.COM - Warga membeli minyak goreng premium dengan harga Rp14.000/liter di halaman kantor Kecamatan Miri, Sragen, Selasa (1/3/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Perum Bulog Cabang Surakarta menawarkan pasar murah minyak goreng sebagai pengganti operasi pasar (OP) yang batal diadakan di wilayah Sragen. Namun harga minyak goreng di pasar murah nanti tak lagi Rp14.000/liter seperti di OP.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, masih mengkaji penawaran dari Bulog tersebut. Pihaknya ingin harga minyak goreng yang dijual tetap berada di bawah harga pasar yang saat ini berada di kisaran Rp24.000/liter.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Hari ini [Kamis], baru kami siapkan jawaban untuk Bulog. Hasil kajian kami, terkait dengan hasil pantauan ketersediaan pasar dan berkaitan dengan harga yang ditawarkan untuk pasar murah. Surat itu masih dalam proses penyusunan,” jelasnya, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: Aksi Pencurian Minyak Goreng Juga Terjadi di Mejayan, Begini Modusnya

Pemimpin Bulog Cabang Surakarta, Sri Muniati, menjelaskan pada prinsipnya Bulog siap melayani Pemkab Sragen. Namun minyak goreng yang disediakan Bulog bagi Sragen bukan untuk operasi pasar (OP), tetapi untuk pasar murah.

Artinya, di pasar murah nanti harga minyak goreng yang dijual jelas tidak lagi Rp14.000/liter, tetapi mengikuti harga pasar. Sri menyampaikan Bulog akan mengusahakan harga jual minyak goreng dalam pasar murah nanti tetap di bawah harga pasar.

Dengan dikeluarkannya aturan baru dari pemerintah pusat tentang tidak diberlakukannya harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan, maka Bulog perlu melakukan penyesuaian. Sri Muniati mengatakan Bulog tidak berkewajiban melakukan OP untuk pengendalian harga karena buka penugasan.

Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Stok Minyak Goreng di Jateng Capai 50.000 Liter

“Stok yang ada di gudang Bulog lebih tepatnya digunakan untuk mendukung ketersediaan barang. Pada prinsipnyanya stok Bulog Surakarta cukup untuk memenuhi permintaan pasar murah dan ketersediaan barang. Namun, karena sebelumnya ada program OP maka untuk penyelenggaraannya [pasar murah] masih menunggu respons Pemkab Sragen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya