Soloraya
Senin, 14 Februari 2022 - 14:04 WIB

BUM Desa Singodutan Bangun 9 Kios di Dekat Satpas Polres Wonogiri

Rudi Hartono  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja membangun kios di dekat kantor Satpas Polres Wonogiri, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jumat (11/2/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Badan Usaha Milik Desa atau BUM Desa Ngudi Utomo, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, membangun sembilan unit lokal atau kios di dekat kantor Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (Satpas) Polres Wonogiri, sejak beberapa pekan lalu.

Hal itu bagian dari pengembangan usaha untuk meningkatkan pendapatan asli desa.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Jumat (11/2/2022), sejumlah pekerja mengerjakan proyek pembangunan kios berderet. Lokasinya dekat kantor Satpas Polres Wonogiri yang hingga Jumat itu belum dioperasikan. Lokasi itu juga dekat dengan kantor Desa Singodutan.

Baca Juga: Melalui BUMDes, UMKM Desa Pucung Wonogiri Ingin Makin Dikenal

Advertisement

Baca Juga: Melalui BUMDes, UMKM Desa Pucung Wonogiri Ingin Makin Dikenal

Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, sebelumnya kepada Solopos.com mengatakan Satpas merupakan pusat pelayanan pembuatan SIM dan administrasi yang berkaitan dengan lalu lintas lainnya. Pelayanan yang selama ini di Markas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) akan dipindahkan ke kantor Satpas tersebut.

Kepala Desa (Kades) Singodutan, Karsanto, saat ditemui di kantornya, Jumat, mengatakan, keberadaan kantor Satpas Polres Wonogiri membuka peluang usaha baru. Dia meyakini kawasan dekat kantor Satpas akan sangat ramai, karena pelayanan SIM akan dipusatkan di kantor tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Asale Desa Singodutan Wonogiri, Simbol Perlawanan Pribumi kepada Penjajah

Karsanto menilai hal itu peluang yang harus diambil. Jika tidak peluang bisa diambil orang lain. Oleh karena itu, BUM Desa Ngudi Utomo membangun sembilan unit kios di lahan kas desa seluas 210 meter persegi (m2) untuk memenuhi permintaan tersebut. Masing-masing kios berukuran 3 meter x 5 meter.

Tujuh unit kios sudah dipesan pihak-pihak tertentun. Kios tersebut untuk kegiatan pendukung pelayanan SIM. Dua unit kios lainnya sudah dipesan warga. Rencananya dua kios unit tersebut untuk warung makan atau kantin dan toko pancing.

Advertisement

“Tarif sewa Rp6 juta-Rp7 juta/lokal/tahun. Ini peluang, harus segera ditangkap. Misalnya BUM Desa membangun 20 unit lokal saya yakin akan laku semua. Sebab, nanti kawasan dekat kantor Satpas akan ramai,” kata Karsanto.

Baca Juga: Hindari Pinjol & Bank Plecit, BUM Desa Wonogiri Bisa Beri Kredit Lunak

 

Advertisement

Rp200 Juta

Dia melanjutkan, pembangunan kios menggunakan dana senilai lebih kurang Rp200 juta. BUM Desa Ngudi Utomo meminjam dana itu dari bank. Karsanto meyakini modal akan kembali dengan cepat.

BUM Desa Ngudi Utomo juga diyakini akan mampu memberi pendapatan asli desa lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan, Karsanto menyebut peningkatan kontribusi BUM Desa Ngudi Utomo ke depan bisa mencapai tiga kali lipat.

“Sebelumnya PADes [pendapatan asli desa] dari BUM Desa Ngudi Utomo senilai Rp7 juta/tahun. Pada 2021 naik menjadi Rp13,4 juta/tahun. Nanti kalau usaha sewa lokal sudah berjalan PADes dari BUM Desa Ngudi Utomo saya yakin bisa naik tiga kali lipat,” ujar Karsanto.

Baca Juga: Sengit! Petahana dan Ketua BUM Desa Bertarung di Pilkades Sendang Wonogiri

Dia menginformasikan BUM Desa Ngudi Utomo selama ini mengelola pusat olahraga, seperti lapangan sepak bola, lapangan tenis, dan kawasan kuliner yang diberi nama Omah Apoeng. Pusat kuliner itu berada di dekat kios yang saat ini sedang dibangun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif