Soloraya
Senin, 26 Oktober 2020 - 14:16 WIB

Bunga Bangkai di SD Panularan Solo Bukan Raflesia Arnoldi

Ichsan Kholif Rahman  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bunga berbau seperti bangkai tumbuh di taman SD N Panularan Laweyan Solo. Foto diambil Senin (26/10/2020). (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO – Bunga berbau seperti bangkai yang tumbuh di taman SDN Panularan 06 Laweyan, Solo, dipastikan bukan jenis Raflesia Arnoldi. Bunga itu disebut-sebut sebagai keluarga tanaman suweg atau amorphopallus.

Hal itu dijelaskan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo Gatot Sutanto. Dia memastikan tanaman aneh itu bukan Raflesia Arnoldi atau bunga bangkai pada umumnya.

Advertisement

Operasi Zebra di Karanganyar Dimulai, 4 Pelanggaran Ini Jadi Sasaran

Menurutnya tanaman itu termasuk dalam jenis talas-talasan. Dia pun tidak memungkiri, bunga itu mengeluarkan bau seperti bangkai, namun hanya di waktu tertentu saja.

Advertisement

Menurutnya tanaman itu termasuk dalam jenis talas-talasan. Dia pun tidak memungkiri, bunga itu mengeluarkan bau seperti bangkai, namun hanya di waktu tertentu saja.

“Dilihat ukurannya kecil bukan bungai bangkai [Raflesia Arnoldi]. Kalau di desa-desa cukup banyak juga. Tapi kalau di kota, saya baru pertama kali menemukannya selama menjabat di DLH. Petugas kami akan segera mengecek ke lokasi untuk memastikan jenis bunga itu,” papar dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (26/10/2020).

Buntut Kasus Pembunuhan Yulia di Sukoharjo: 1 Pelaku Ditangkap, Masih Ada yang Lain?

Advertisement

Suweg

Sementara itu Kasi Pertamanan DLH, Didik Suprihanto, yang mengecek langsung ke lokasi mengatakan bunga itu kerap ditemukan di perdesaan tetapi jarang di Kota Solo.

“Memang sekilas berbau amis tapi hilang lalu beberapa saat tumbuh lagi. Ini dibiarkan saja bisa semakin bertumbuh. Dilihat dari ciri-ciri ukuran ini bunga suweg. Memang sekilas hampir mirip dengan bunga bangkai,” papar Didik.

Sidak Tempat Hiburan Malam dan Karaoke di Solo, Polisi Temukan Ini

Advertisement

Menurutnya, tanaman itu masuk dalam kategori talas-talasan sehingga siklus hidupnya berbeda dengan Raflesia Arnoldi atau bunga bangkai. Ia menyebut talas-talasan itu tidak selalu berpengaruh pada cuaca saat ini.

“Kalau di desa cukup banyak, tapi di Solo khususnya sangat jarang,” papar dia.

Muncul 2 Pekan Terakhir

Anak penjaga sekolah tersebut, Suciati Zulaicha, 29, mengatakan bunga itu muncul dalam dua pekan terkahir. Namun, semula bunga itu hanya kuncup kecil. Barulah pada Minggu (25/10/2020) sore bunga itu mekar.

Advertisement

Warga Wonogiri Meninggal di Hotel Wilayah Keprabon Solo Ternyata Anggota Staf KPU

Suci mengatakan taman itu semula dibangun pada akhir tahun lalu. Pada saat membangun taman, salah seorang wali murid menanam pohon jenis suweg. Namun, pohon itu sudah mati beberapa bulan lalu.

“Waktu dicek dicangkul sudah tidak ada pohonnya. Tapi kok ini tumbuh lagi, kalau ini bunga suweg kok bau sekali. Banyak yang menyebut ini bunga suweg,” terang Suci.

Advertisement
Kata Kunci : Tanaman Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif