Soloraya
Selasa, 19 November 2013 - 20:30 WIB

BUNGKER BALAI KOTA SOLO : BPCB Jateng Hentikan Penggalian Bungker

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menggali tanah untuk membuka pintu bunker sisi barat yang masih tertimbun tanah di komplek Balai Kota Solo, Kamis (14/11/2013). Tim dari BPCB Jawa Tengah terus melakukan penggalian terhadap bangunan yang diduga bunker peninggalan jaman Belanda tersebut. (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO — Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng) memutuskan menghentikan proses penggalian atau ekskavasi bungker di Balai Kota Solo, Rabu (20/11/2013).

Hal itu menyusul kesimpulan tim yang menyatakan tidak ada lorong penghubung bungker dengan bangunan sejenis lain. Kasi Pelestarian, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB, Gutomo, saat ditemui wartawan di lokasi ekskavasi, Selasa (19/11), mengatakan penggalian yang dimulai Kamis (8/11) itu dinyatakan selesai karena nihilnya penemuan baru beberapa hari terakhir.

Advertisement

Gutomo mengatakan penggalian yang sebelumnya dilakukan di sisi barat bungker tidak membuahkan hasil. Hal itu disimpulkan setelah tim melakukan ekskavasi hingga kedalaman empat spit atau 80 sentimeter. “Tidak tampak bangunan baru yang nyambung. Jadi mulai besok (hari ini) tidak perlu digali lagi,” ujarnya.

Dengan keputusan itu, Gutomo menyebut proses ekskavasi mendahului target awal yakni 15 hari atau rampung Senin (25/11). Gutomo mengatakan proses ekskavasi pada Senin hanya sebatas meratakan dan merapikan bangunan bungker dari tumpukan tanah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, seluruh atap maupun pintu bungker sudah terbuka sepenuhnya. Mengantisipasi bungker kemasukan air hujan, pihaknya telah meminta Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) untuk membuat penutup di kedua pintu bungker.  “Limpasan air perlu diantisipasi agar sisi dalam bungker tetap terbuka.”

Advertisement

Lebih jauh, pihaknya tetap membuka ekskavasi lanjutan untuk mengungkap misteri bungker selengkapnya. Meski peluang ditemukannya lorong penghubung antar bungker kecil, Gutomo mengintip kemungkinan bungker terintegrasi dengan bangunan lain di sekitarnya.

Menurutnya, penghubung berupa jalan atau bentuk lain akan ditelusuri di ekskavasi lanjutan. “Jika hal itu terbukti, proses ekskavasi bisa merembet ke kawasan lain,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, berkomitmen melakukan penelitian lanjutan terhadap bungker tahun depan. Dana sebesar Rp100 juta telah dipasang Pemkot di APBD 2014. Rudy mengatakan dana tersebut digunakan untuk menelusuri kondisi fisik dan sejarah bungker lebih lanjut. “Untuk pemanfaatan bungker masih terus dibahas dengan pihak terkait,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif