Buntut Bentrok 2 Kelompok di Sragen, Polisi Periksa15 Orang, 3 Jadi Tersangka

Solopos.com, SRAGEN — Buntut pecahnya bentrok kelompok warga versus kelompok pesilat di selatan terminal lama Sragen, Polres memeriksa 15 orang. Tiga orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih mungkin bertambah.

Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (9/7/2023) sore lalu tepatnya di Jl. HOS Cokroaminoto, Sragen Wetan, itu mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kasatreskrim, AKP Wikan Sri Kadiyono, mengungkapkan 15 orang sudah dimintai keterangan seputar kejadian bentrok tersebut. Dalam perkembangannya, Wikan menentapkan tiga orang di antaranya sebagai tersangka.

“Jumlah tersangka bisa bertambah. Pemeriksaan 15 saksi itu dilakukan berdasarkan aduan dua orang yang menjadi korban luka-luka dalam bentrok dua kelompok tersebut. Kasus masih dalam pengembangan,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (12/7/2023).

Sebelumnya, dua kelompok warga bentrok di jalanan sebelah selatan Terminal Lama Sragen pada Minggu sore. Bentrok dua kelompok itu berawal saat ada kegiatan pendadaran calon warga baru salah satu perguruan silat di wilayah Desa Tangkil, Sragen. Setelah kegiatan itu, rombongan anggota perguruan silat itu berkonvoi dengan rute dari Tangkil ke Sragen kota. Konvoi tersebut diikuti sekitar 150 orang.

“Sesampainya di Tugu Adipura simpang empat terminal lama, semula rombongan hendak bergerak ke timur atau arah Pilangsari. Tetapi di tempat itu mereka bertemu dengan sekelompok orang tidak dikenal. Kemudian terjadi bentrokan antara kelompok anggota perguruan silat dengan kelompok orang tidak dikenal itu,” ujar Wikan.

Akibat bentrok saling lempar batu itu ada seorang dari anggota perguruan silat yang jatuh dan menjadi sasaran penganiayaan sekelompok orang tidak dikenal tersebut. Kemudian datang aparat Polres Sragen membubarkan keributan.