SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan seksual. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Yayasan yang menaungi madrasah ibtidaiah atau MI tempat terjadinya kasus pencabulan terhadap 12 murid oleh kepala dan guru setempat di Wonogiri telah mengangkat pejabat baru untuk mengisi jabatan kepala sekolah atau kasek.

Yayasan itu sudah mengajukan izin untuk mengangkat kasek baru dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri memberikan izin. Kasek baru itu seorang guru dan saat ini statusnya pelaksana tugas (Plt) kepala madrasah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Kemenag Wonogiri, Anif Solikhin, mengatakan kasek dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diduga mencabuli 12 murid di salah satu MI swasta itu diberhentikan per Senin (29/5/2023). Tugas dan jabatan mereka kemudian digantikan Plt.

Plt kasek itu diangkat yayasan pemilik MI atas izin Kantor Kemenag Wonogiri. “Yang mengangkat itu yayasan. Karena itu madrasah milik yayasan salah satu ormas [organisasi kemasyarakatan]. Dia bertugas per Senin pekan ini,” kata Anif saat ditemui Solopos.com di Kantor Kemenag Wonogiri, Selasa (30/5/2023).

Menurut Anif, pengangkatan Plt kasek menggantikan kepala madrasah yang diduga terlibat pencabulan 12 murid MI di Wonogiri itu juga atas keinginan atau rekomendasi dari sejumlah wali murid. Guru yang diangkat sebagai Plt kasek itu dinilai baik dan amanah di mata masyarakat.

Belum bisa ditentukan berapa lama Plt kasek tersebut akan menjabat. Yang jelas, penggantian kasek itu untuk kepentingan perlindungan terhadap para korban. 

Sebelumnya, menyusul mencuatnya kasus dugaan pencabulan kasek dan guru terhadap 12 murid MI di salah satu kecamatan, Kemenag Wonogiri telah mengumpulkan 97 kepala madrasah dari tingkat MI (SD) hingga MA (SMA) untuk mendapat pembinaan.

Para kepala madrasah itu juga mengikrarkan komitmen pencegahan tindak kekerasan seksual dan menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak.Selain itu mereka juga berikrar dengan berkomitmen melaksanakan delapan hal.

Tujuannya untuk menciptakan sekolah layak anak di antaranya membangun suasana sekolah sebagai komunitas pembelajar setelah keluarga, mewujudkan sekolah yang aman, inklusif, dan nyaman bagi perkembangan peserta didik.

Di sisi lain, kepolisian masih menyelidiki kasus pencabulan yang mencoreng wajah dunia pendidikan di Wonogiri itu. Kasus pencabulan 12 murid MI yang diduga dilakukan kasek dan guru mereka terungkap setelah ada laporan ke Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB P3A) Wonogiri, Jumat (26/5/2023).

DPPKB P3A langsung melakukan pendampingan kepada para korban dan melaporkan kasus itu ke Polres Wonogiri pada Sabtu (29/5/2023). Polres masih menyelidiki kasus itu dan mengumpulkan fakta serta bukti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya