SOLOPOS.COM - Parkir kendaraan di kawasan wisata Air Terjun Jumog, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar tampak sepi, Rabu (8/3/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Buntut Polemik pengelolaan BUMDes Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar memberikan ekses negatif.  Pengunjung kawasan objek wisata Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda yang dikelola BUMDes Berjo anjlok hingga 50 persen.

Sepinya pengunjung tersebut karena terpaan isu aksi penutupan kawasan objek wisata tersebut. Kabar hoaks ini merebak di berbagai media sosial (medsos) dalam beberapa hari terakhir.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Manajer objek wisata Air Terjun Jumog, Fahri Aristiyanto, mengatakan penurunan jumlah kunjungan wisatawan paling signifikan terlihat saat libur akhir pekan kemarin. Biasanya setiap libur akhir pekan jumlah pengunjung air Terjun Jumog mencapai 2.500 orang per harinya. Namun pada Sabtu-Minggu (4-5/3/2023) lalu jumlah kunjungan wisatawan hanya 1.200 orang per hari.

“Kabar ada aksi penutupan itu membuat pengunjung kita menurun drastis. Sampai 50 persen penurunannya,” kata dia dijumpai Solopos.com di Air Terjun Jumog pada Rabu (8/3/2023).

Jika dihitung, pendapatan dari sektor pariwisata yang hilang dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut nominalnya mencapai puluhan juta rupiah per hari. Ini dihitung dari tiket masuk kawasan air Terjun Jumog di hari biasa ditarik Rp15.000 per orang dan akhir pekan Rp20.000 per orang.

Sejak isu penutupan itu merebak, dia mengatakan sedikitnya ada 10 biro perjalanan yang membatalkan kunjungan ke objek wisata Air Terjun Jumog. Tak hanya biro perjalanan yang membatalkan kunjungannya, namun juga pengunjung dengan kendaraan pribadi. Kondisi ini membuat kawasan wisata air Terjun Jumog sepi.

Musim libur pasca-penilaian tengah semester (PTS) sekolah yang biasanya ramai pun kini sepi pengunjung. “Bisa dihitung bus rombongan wisatawan yang terparkir di sini. Padahal itu hanya isu penutupan. Nyatanya di sini aman dan buka,” kata dia.

Berbagai upaya dilakukan pihak manajemen untuk menangkal isu penutupan yang merebak di media sosial. Salah satunya dengan gencar mempromosikan kawasan Air Terjun Jumog yang tetap buka dan aman dikunjungi. Pihaknya menggandeng pemilik akun-akun besar di media sosial baik instagram dan facebook dalam promosi tersebut.

“Silahkan ke air Terjun Jumog. Aman dan tidak ada penutupan,” katanya.

Penurunan jumlah pengunjung juga diamini tukang ojek di kawasan wisata Air Terjun Jumog, Preti, 30. Musim jeda PTS yang biasanya ramai pengunjung, tak berlaku saat ini. “Sehari ini saya baru narik satu saja. Padahal biasanya sehari bisa 10 tarikan,” katanya.

Untuk satu kali tarikan ojek, dia mematok tarif Rp5.000. Jasa ojek ini melayani pengunjung dari lokasi parkir menuju loket pintu masuk Air Terjun Jumog.

Sepinya pengunjung juga dikeluhkan penjual oleh-oleh di Air Terjun Jumog, Sumiyati, 54. Dia mengaku pengunjung sepi sejak akhir pekan kemarin. Biasanya pada Sabtu-Minggu, kata dia, parkir kendaraan penuh dengan bus rombongan dan mobil pribadi. Namun sampai sekarang sepi.

“Bisa dilihat sendiri hanya tiga bus. Padahal ini jeda biasanya banyak anak-anak outingclass,” katanya.

Dia berharap kondisi air Terjun Jumog bisa kembali ramai dikunjungi pengunjung. Selama ini air Terjun Jumog dikenal sebagai tempat wisata hits di Karanganyar.

Jangan Percaya Isu Jumog Tutup

Badan Pengawas BUMDes Berjo, Agung Sutrisno, meminta masyarakat tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Dia mengatakan kondisi kawasan wisata alam di Berjo aman dan tetap buka. “Tidak ada penutupan. Telaga Madirda dan Jumog buka,” katanya.

Dia menyayangkan beredarnya isu penutupan kawasan wisata di Berjo. Hal ini berdampak pada sepinya kunjungan wisatawan di Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda.

Sebelumnya,Puluhan orang perwakilan RT dan RW di Desa Berjo mengancam akan menutup akses menuju Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda jika Pemkab tak bisa menyelesaikan persoalan di BUMDes Berjo. Hal ini mereka sampaikan saat mendatangi kantor Pemkab Karanganyar, Senin (6/3/2023)

“Kalau sampai hari ini Pemkab Karanganyar tidak bisa memberikan solusi yang baik untuk warga Berjo. Besok [Selasa 7/3/2023], air terjun Jumog, Telaga Madirda, dan wisata lain di Berjo akan kami tutup,” kata Ketua RT 004/RW 009 Dukuh Puntukrejo, Desa Berjo, Agol Sugiman, saat dijumpai di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Karanganyar.

Ancaman penutupan akses menuju Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda ini yang kemudian menyebar di sejumlah media sosial yang akhirnya berdampak pada anjlok nya jumlah kunjungan wisatawan.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya