SOLOPOS.COM - Talut Kali Jenes di wilayah Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, longsor dan membahayakan beberapa rumah di dekatnya, Jumat (4/2/2022). (Istimewa/Tagana Solo)

Solopos.com, SOLO — Empat rumah rusak dan enam lainnya terancam setelah talut Kali Jenes di wilayah RT 005/RW 012, Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, longsor pada Jumat (4/2/2022) lalu. Warga meminta Pemkot segera bertindak  memperbaiki talur yang longsor itu.

Karean jika dibiarkan, ada enam rumah lainnya yang juga terancam rusak karena berdiri tak jauh dari talut Kali Jenes. “Longsor Jumat [4/2/2022] sore, curah hujan tinggi, tanah ambles ada empat rumah yang ikut ambrol, di bagian belakang, bagian dapur. Ada enam rumah lagi di sekitar sini, takutnya merembet kalau tidak segera dibangun ulang,” kata warga setempat, Agus Nugroho, kepada Solopos.com, Minggu (6/2/2022) malam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Agus merupakan salah satu warga yang dapur dan kamar mandi rumahnya ikut ambrol saat longsor pada Jumat. Saat ini ia masih tinggal di rumah utama di bagian depan.

Baca Juga: Talut Kali Jenes di Pajang Solo Longsor, 4 Rumah Terancam

Sementara aktivitas mandi dan memasak terpaksa nebeng di rumah tetangga. Tiga warga lainnya yang terdampat talut longsor di Pajang, Laweyan, Solo, ada yang mengungsi ke rumah tetangga atau gedung serbaguna di RW setempat.

Saat ini curah hujan masih sangat tinggi. Agus khawatir hal itu berdampak pada derasnya aliran Sungai Jenes, sehingga menyebabkan longsor talut semakin meluas. “Ini hujan masih tinggi. Saya khawatir, rumah lainnya ikut kena. Rumah utama saya juga ikut longsor,” katanya.

Dilaporkan ke BBWSBS

Lebih lanjut, Agus mengaku sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwenang. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda rencana talut yang longsor di Pajang, Laweyan, Solo, itu akan dibangun ulang.

Baca Juga:Banjir Akibat Luapan Kali Jenes Solo Surut, Warga Balik ke Rumah

Beberapa hari lalu sejumlah sukarelawan dan para pejabat pemerintah sempat datang. Namun Agus mengatakan mereka sekadar membersihkan sungai, bukan menambal talut dengan bangunan baru. “Kami sampai bingung harus bagaimana. Padahal ini mengkhawatirkan sekali,” kata Agus.

Lurah Pajang, Priadi, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait talut ambrol. Ia juga sudah mendata dan melaporkan kejadian tersebut kepada pejabat terkait. Namun, sampai saat ini belum bisa mengambil keputusan mengingat talut tersebut merupakan tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS)

Baca Juga: Waduh, Talut Kali Jenes Solo Banyak yang Ambrol dan Rawan Longsor

Priadi mengatakan tak hanya RW 012, pembangunan talut juga perlu dilakukan di wilayah RW 14. Lokasi tersebut cukup rawan karena warga tinggal di dekat bantaran sekaligus rel kereta api. “RW 14 juga ada 51 rumah. Kanan kiri harus diperbaiki semua. Semua sudah kami hitung dan akan kami laporkan,” kata Priadi.

Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWSBS, Naryo Widodo, saat dimintai konfirmasi, Senin, hanya memberikan jawaban singkat. Ia mengaku sudah menerima laporan. Selanjutnya segera ditindaklanjuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya