Soloraya
Rabu, 1 Maret 2017 - 18:40 WIB

BUNUH DIRI BOYOLALI : Stres Ditinggal Mati Suami dan Anak, Warga Sambi Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kanitreskrim Polsek Sambi, Bripka Pongky Ristono, melakukan olah TKP kematian Sarinah, 80, di pohon besar di permakaman Dukuh Tegalsari, RT 003/RW 004 Desa Canden, Sambi, Selasa (28/2/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Bunuh diri Boyolali, perempuan lansia warga Sambi nekat gantung diri setelah ditinggal suami dan anaknya.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang perempuan lanjut usia (lansia) warga Dukuh Tegalsari, RT 003/ RW 004 Desa Canden, Sambi, Sarinah, 80, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon tua area permakaman desa setempat, Selasa (28/2/2017) sore.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Mapolsek Sambi, Rabu (1/3/2017), Sarinah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh menantunya, Sukarno, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, Sukarno baru pulang dari sawah melihat rumah dalam kondisi kosong.

Ia lantas bertanya kepada istrinya yang saat itu rewang di acara hajatan tetangganya. Namun, istrinya juga tak tahu keberadaan ibunya. Mereka lantas bersama-sama mencari Sarinah di sekitar rumah Dukuh Tegalsari, RT 003/RW 004 Desa Canden, Sambi.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat sesosok mayat menggantung pada sebuah pohon di permakaman Kyai Ageng Sempayak tak jauh dari rumah mereka. Setelah didekati, sesosok mayat itu ternyata ibu mereka. Saat ditemukan, kondisi tubuh perempuan tua itu sudah tak lagi bernyawa.

Advertisement

Pasangan suami istri itu lantas menurunkan Sarinah dan membawanya masuk ke dalam rumah. Warga, para tetangga, serta polisi segera berdatangan.

Kanitreskrim Polsek Sambi, Bripka Pongky Ristono, yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Polisi menemukan adanya bekas luka jeratan di leher Sarinah.

Diduga, Sarinah sengaja mengakhiri hidupnya karena masalah kejiwaan. “Korban mengakhiri hidupnya diduga karena depresi,” ujarnya mewakili Kapolsek Sambi, AKP Bambang Rusito kepada Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, jelas Pongky, Sarinah mengalami depresi sejak beberapa tahun lalu saat suami dan anak meninggal dunia. Suaminya meninggal karena sakit. Tak berselang lama, anaknya menyusul ayahnya karena kecelakaan.

“Sejak itulah, korban ini sering depresi. Korban ini sering pikun dan kadang kurang waras,” jelasnya.

Setelah pemeriksaan medis dan visum, Sarinah lantas dimandikan dan dikafani. Polisi menemukan sejumlah barang bukti, antara lain tali plastik warna hijau sepanjang 1,5 meter. Tali itulah yang dipakai Sarinah mengakhiri hidupnya. Selain itu, polisi juga menemukan jarit Sarinah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif