Soloraya
Kamis, 3 Oktober 2013 - 17:34 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Duh, Gagal Bakar Diri, Wahyono Malah Sukses Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Solopos/Dok)

ilustrasi

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dukuh Garit, RT 006, Desa Sambirejo, Wahyono, 46, mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kayu kuda-kuda atap di dapur rumah, Kamis (4/10/2013) sekitar pukul 04.00 WIB.

Advertisement

Aksi nekat korban kali pertama diketahui sang istri, Srikandi, 43, saat hendak ke dapur untuk memasak sekitar pukul 04.30 WIB.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Polsek Sambirejo, korban bukan kali pertama melakukan percobaan bunuh diri.

Kapolsek Sambirejo, AKP Rakhman, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, menuturkan korban pernah mencoba mengakhiri hidup dengan cara membakar diri di kamarnya sekitar 15-20 tahun yang lalu. Korban membakar tempat tidur dan dirinya sendiri.  Beruntung nyawa korban dapat diselamatkan karena anggota keluarga mengetahui aksi nekat itu.

Advertisement

Namun tidak untuk percobaan bunuh diri kali kedua. Keluarga korban kecolongan saat Wahyono mencoba mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Menurut pengakuan Srikandi kepada petugas Polres Sragen, dia mengetahui tubuh suaminya sudah menggantung di kayu kuda-kuda atap di dapur saat hendak memasak usai mendengar azan Subuh.

Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Sri Wahyuni, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, mengungkapkan korban lantas meminta tolong kepada kakak korban, Wasito. Selanjutnya mereka melaporkan kejadian kepada Polsek Sambirejo.

Advertisement

“Berdasarkan visum luar dokter tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Jenazah korban diserahkan kepada keluarga. Menurut penuturan keluarga tidak ada persoalan apapun. Korban sehat. Hanya saja korban dikenal tertutup,” ujar Sri Wahyuni saat dihubungi Solopos.com, Kamis (3/10/2013).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif