Soloraya
Kamis, 25 Juni 2015 - 19:50 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Jelang Sahur, Warga Dukuh Ditemukan Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (JIBI/Solopos/Dok)

Bunuh diri Sragen terjadi di Dusun Genengsari, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen. 

Solopos.com, SRAGEN—Warga Dusun Genengsari, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen, dibuat geger dengan kematian Gito Miharjo, 66, akibat gantung diri, Kamis (25/6/2015) dini hari.

Advertisement

Informasi yang dihimpun solopos.com menyebutkan, jasad Gito ditemukan istrinya, Ngami, 60, sekitar pukul 02.15 WIB. Saat itu, Ngami bangun tidur untuk mempersiapkan makan sahur. Begitu membuka ruang depan, dia dikagetkan dengan sosok tubuh yang menggantung di blandar. Dia bertambah kaget setelah menyadari sosok yang mengantung tersebut adalah Gito.

Mengetahui hal itu, Ngami bergegas mencari sebilah sabit untuk memutus tali nilon berwarna hijau yang digunakan Gito gantung diri. “Sambil berusaha memutus tali, saya berteriak minta tolong,” kata Ngami saat dimintai keterangan polisi.

Tak lama kemudian, warga sekitar berdatangan ke rumah korban. Warga juga melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Tangen. Mendapati laporan warga, jajaran Polsek Tangen tiba di lokasi. Polisi juga membawa serta petugas medis dari Puskesmas Tangen yang dipimpin dr. Dedi Ari. Berdasarkan idetintifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.

Advertisement

Kapolsek Tangen, AKP Agus Jumadi, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, mengatakan sesuai prosedur seharusnya polisi mengautopsi tubuh korban. Kendati demikian, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menyatakan menerima kematian korban. Selanjutnya, polisi menyerahkan jasad korban untuk dikuburkan.

“Kematian korban murni karena bunuh diri. Dia depresi karena punya penyakit menahun yang tak kunjung sembuh,” kata Agus Jumadi kepada solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif