SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mengevakuasi Wiwin, 55, yang tergeletak lemah menggunakan tandu di rumahnya, Dukuh Klinge RT 024, Desa Gringging, Sambungmacan, Sragen, ke mobil ambulans, Kamis (15/12/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Bunuh diri Sragen, seorang warga Gringging, Sragen nekat menggorok lehernya diri.

Solopos.com, SRAGEN — Wiwin, 55, seorang perempuan beranak dua asal Dukuh Klinge RT 024, Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, nekat mencoba bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri dan menyayati kedua kakinya, Kamis (15/12/2016). Wiwin yang menderita komplikasi penyakit yang tak kunjungs sembuh hingga stres itu hendak mengakhiri hidup dengan sebilah pisau dapur.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, anak bungsunya, Wiwik, 30, sedang mandi. Seusai mandai, Wiwik mencari-cari ibunya. Ketika mau masuk ke kamar ibunya ternyata dikunci dari dalam. Wiwik curiga terjadi sesuatu di dalam kamar.

Ia segera meminta bantuan tetangga terdekat. Setelah pintu didobrak ternyata kondisi Wiwin sudah mengenaskan. Darah berceceran di tempat tidurnya. Harmanto, 50, tokoh masyarakat setempat langsung menghubungi ambulans puskesmas dan melapor ke Polsek Sambungmacan.

Harmanto kemudian bertemu dengan Wakapolsek Sambungmacan Iptu Zaeni S.H. di warung dekat tol Solo-Kertosono. Ia pun langsung meminta tolong kepada Wakapolsek.

Zaeni dan sejumlah personel Polsek langsung mendatangi lokasi kejadian yang berjarak sekitar 300 meter dari tol. Polisi datang hampir bersamaan dengan tim medis Puksesmas Sambungmacan II. Mereka langsung mengevakuasi Wiwin dan dibawa ke RSUD Sragen.

Polisi mengamankan barang bukti berupa pisau yang dibuang dipinggir sumur. Pisau itu masih berlumur darah. “Aku pilih neng ngomah wae. Emoh…emoh… [Saya pilih di rumah saja. Tidak mau… tidak mau…],” teriak Wiwin berontak.

Petugas medis kesulitan memasang jarum infus ke lengan Wiwin saat di dalam mobil ambulans. Saat hendak disuntik, Wiwin justru mengancam mencekik lehernya sendiri. Akhirnya Zaeni memerintahkan agar Wiwin langsung dibawa ke RSUD Sragen agar segera mendapat penanganan medis.

Zaeni mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat ditemui Solopos.com, Kamis siang, menjelaskan tindakan tragis yang dilakukan Wiwin diduga karena depresi komplikasi penyakit yang tak kunjung kambuh. Dari keterangan keluarga, kata dia, Wiwin juga mengalami gangguan kejiwaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya