Kasus bunuh diri di Sragen kembali terjadi. Seorang tukang tambal ban, Supono mengakhiri hidup diduga karena penasaran dengan penyebab putrinya bunuh diri.
Solopos.com, SRAGEN — Tukang tambal ban di sebelah timur Pasar Bunder Sragen, Supono, 55, meninggal usai menenggak obat pembasmi rumput liar, Rabu (24/2/2016). Supono diduga nekat mengakiri hidup lantaran penasaran dengan penyebab kematian anak perempuannya
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Supono nekat menenggak obat pembasmi rumput liar, Gramaxone, di pekarangan belakang rumahnya, Desa Ngarum RT 004, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Rabu (24/2/2016) pukul 13.00 WIB. Supono yang sempat dilarikan ke RSUD Soehadi Prijonegoro, akhirnya meninggal dunia Kamis (25/2/2016) pukul 02.00 WIB.
Kapolsek Ngrampal, AKP Budiono, mewakili Kapolres, menjelaskan kepada warga tentang hasil pemeriksaan tim gabungan. Budiono menyampaikan pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
“Kematian Pak Supono diduga disebabkan keracunan obat rumput yang sengaja diminum. Almarhum meninggal dunia di RSUD Sragen pukul 02.00 WIB. Keluarga korban sudah menerima dan meminta agar jenazah segera dimakamkan,” ujar Kapolsek saat ditemui Solopos.comdi lokasi kejadian.
Supono dikenal masyarakat sekitar sebagai warga yang baik dan ramah. Tetangga Supono, Teguh Sutomo, mengatakan sejak anak bungsunya meninggal dunia 20 hari lalu Supono sering terlihat murung.
Kata Teguh, Supono diduga masih penasaran dengan penyebab kematian anak perempuannya itu. “Anak bungsunya meninggal dengan cara bunuh diri di Tangerang. Penyebabnya, mungkin masalah keluarga. Sejak itu, Supono jadi pendiam,” ujar Teguh yang juga anggota Polsek Sambirejo. “Kemudian diketahui malah minum obat rumput itu,” imbuhnya.