SOLOPOS.COM - BUNUH DIRI -- Jenazah Mariyanto, warga Gondangrejo, Karanganyar, yang bunuh diri dengan melompat dari menara BTS terlihat di atas mobil polisi, Kamis (14/6/2012). (JIBI/Bisnis Indonesia/Maftuh Ihsan)

BUNUH DIRI -- Jenazah Martoyo, warga Gondangrejo, Karanganyar, yang bunuh diri dengan melompat dari menara BTS terlihat di atas mobil polisi, Kamis (14/6/2012). (JIBI/Bisnis Indonesia/Maftuh Ihsan)

KARANGANYAR – Seorang pria melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari menara BTS (Base Transceiver Station) di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kamis (14/6/2012) sekitar pukul 11.30 WIB. Korban bernama Martoyo, warga Dusun Tinjoharjo, RT 003/ RW 004, Desa Wonosari, Gondangrejo, Karanganyar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Korban tewas dengan kondisi mengenaskan. Seluruh tulang tubuhnya remuk,” tutur Kanit Reskrim Polsek Gondangrejo, Aiptu Hananto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adjie Wibowo, saat ditemui JIBI. Aiptu Hananto menjelaskan warga Wonosari menghubungi Polsek Gondangrejo saat korban berada di atas menara BTS. Ketika hendak keluar dari kantor Polsek untuk menuju tempat kejadian perkara, warga kembali menelepon aparat dan mengabarkan korban telah terjun dari menara.

Seorang saksi mata, Ahmad Kawali, menuturkan sempat melihat korban melompat dan melayang di udara saat dia keluar dari kantor. Menurut Ahmad, warga yang pertama kali melihat korban berada di atas menara mencoba menyuruh korban untuk turun. Namun, korban tidak mendengarkan dan nekat melompat dari menara. “Sudah disuruh turun oleh warga, tapi dia tetap melompat,” tutur Ahmad.

Kejadian terjadi begitu cepat. Warga sekitar tempat kejadian perkara mengaku sama sekali tidak mengetahui korban memanjat menara BTS. “Tiba-tiba saja dia melompat,” tutur warga di sekitar TKP, Agus. Dugaan sementara penyebab bunuh diri masih belum pasti. Namun, sejumlah warga mengatakan kemungkinan aksi bunuh diri ini dipicu masalah keluarga. Dugaan lainnya aksi bunuh diri ini telah direncanakan jauh-jauh hari. Menurut pengakuan warga, korban meminta untuk disiapkan kain kafan. Saat ini korban sudah dibawa ke rumah keluarganya di Dusun Tinjoharjo untuk dimakamkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya