SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GOTONG-ROYONG - Sejumlah warga ikut bergotong royong memperbaiki rumah milik Satinem, 70, warga Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Klaten yang baru mendapat bantuan rehab rumah tak layak huni dari APBD Klaten, Rabu (7/12/2011). (Espos/Moh Khodiq Duhri)

Klaten (Solopos.com)–Bupati Klaten, Sunarna mengajak warga ikut mengawasi realisasi program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) yang diberikan kepada 67 warga yang tidak mampu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ajakan itu disampaikan Bupati Klaten, Sunarna di sela-sela penyerahan bantuan rehap RTLH kepada warga kurang mampu di Kecamatan Bayat dan Wedi, Rabu (7/12). Dalam kesempatan itu, Sunarna mengatakan potensi penyimpangan atas program RTLH tetap terbuka. Sunarna tidak menginginkan adanya indikasi pemotongan bantuan senilai Rp 7 juta yang bersumber dari dana APBD 2011 itu.

“Semua penerima bantuan RTLH ini adalah warga tidak mampu. Sangat disayangkan kalau dana yang menjadi hak mereka harus dipotong. Oleh sebab itu, masyarakat harus ikut mengawasi agar bantuan itu bisa tepat sasaran,” tutur Sunarna saat menyerahkan bantuan rehab RTLH kepada 12 warga Desa Beluk, Kecamatan Bayat.

Selain dari Bapermas, sebanyak 10 rumah di wilayah Klaten juga mendapatkan bantuan RTLH dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Tahun ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat juga mengucurkan bantuan rehab RTLH kepada 200 warga Klaten. Khusus bantuan rehab RTLH dari Kementerian Perumahan Rakyat, masing-masing warga mendapat bantuan senilai Rp 9 juta. “Rp 9 juta itu sebagai stimulan. Kekurangannya bisa ditanggung oleh penerima bantuan sendiri,” tutur Bupati.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya