SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, seusai menghadiri pelantikan 15 Kades hasil Pilkades Serentak Boyolali 2022 di Kantor Bupati Boyolali, Jumat (30/12/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).
Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengaku belum bisa menentukan akan ada acara open house atau tidak. Ia mengungkapkan masih menunggu kebijakan dari pusat.
“Kami masih menunggu kebijakan, arahan bapak presiden,” ungkapnya ke awak media di Polres Boyolali, Senin (17/4/2023).
Ia menjelaskan masih menunggu karena berkaca pada pengalaman keputusan agenda buka bersama (bukber) keliling Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ke 22 kecamatan yang gagal dilaksanakan.
Bupati mengungkapkan awalnya bukber keliling tersebut sudah direncanakan. Karena ada surat dari pusat terkait larangan bukber bagi pejabat hingga ASN, maka agenda rutin tersebut harus dibatalkan.
Hal tersebut berbeda dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Ia mantab melaksanakan gelar griya atau open house pada hari pertama Lebaran Idulfitri 2023.
“Salat Id di sini [Balai Kota Solo] lalu open house di Loji Gandrung pukul 09.00 WIB. Siapapun boleh datang,” kata dia ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (14/3/2023) pagi.
Berbeda pula dengan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang memastikan tak menggelar open house pada Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah ini.
Dia pun meminta masyarakat hingga aparatur sipil negara (ASN) tidak mengunjunginya saat Lebaran.
“Ora ana open house. Kesel, aku meh turu. Meh keliling dewe ke keluarga [tidak ada open house. Capai, aku mau tidur. Mau keliling sendiri ke keluarga],” ujar Bupati yang akrab disapa Yuli ini sambil berkelakar saat ditanya Solopos.com, Senin (17/4/2023).
Yuli meminta masyarakat dan ASN memanfaatkan momentum Lebaran dengan bersilaturahmi ke keluarga untuk saling bermaaf-maafan. Pihaknya sudah meniadakan kegiatan open house sejak tiga tahun lalu, tepatnya saat pandemi Covid-19 mendera.