SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali Seno Samodro (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Bupati Boyolali Seno Samodro (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

BOYOLALI — Bupati Boyolali, Seno Samodro, kecewa terhadap Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Seno menilai Bibit kurang mengakomodasi pemberdayaan wilayah Boyolali di sejumlah sektor.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu diungkapkan Seno sesaat setelah membuka acara kirab budaya Sedekah Gunung di Lapangan Desa Samiran, Kecamatan Selo, Rabu (14/11/2012).

“Saya ikut menjadikan Bibit sebagai Gubernur. Tapi setelah jadi ya ra mikir blas [tak memikirkan balik sama sekali]. Padahal kami tak minta duit, cuma minta program pemberdayaan di seluruh sektor termasuk pertanian,” tandas Seno kepada Solopos.com
.
Ungkapan itu dilontarkan Seno sebagai lanjutan keterangannya di sela-sela perbincangan bersama Solopos.com mengenai program ideal untuk memberdayakan pariwisata kawasan Gunung Merapi. Menurut dia, pelebaran jalan menuju Selo merupakan langkah logis untuk meningkatkan pemberdayaan potensi pariwisata wilayah itu.

“Menurut saya jalan perlu diperlebar. Tapi ini jalan provinsi. Pak Gubernur kurang akomodasi, semoga kita nanti punya gubernur baru yang bisa mencarikan jalan keluar untuk ini. Saya serius,” tegasnya.

Seno menganggap Bibit mungkin sudah memikirkan hal seperti yang digagasnya itu. “Mungkin mikir, tapi nggak ngerti jalannya bagaimana. Makanya nanti milih gubernur yang mengerti bagaimana jalannya [jalan mengakomodasi kepentingan daerah],” imbuh Seno.

Disinggung Solopos.com mengenai minat menggantikan posisi Bibit sebagai gubernur periode mendatang, Seno menegaskan sama sekali tak berpikir demikian. “Saya bupati saja cuma sekali apalagi gubernur, tak terpikirkan. Pensiun lah.”

Kembali membahas pariwisata di Selo, Seno menjelaskan pihaknya membantu lewat anggaran untuk pelaksanaan kirab budaya semacam Sedekah Gunung.

“Sedikit anggaran untuk kerbaunya dan festival. Sudah semestinya bupati mendukung program untuk nguri-uri budaya Jawa seperti ini dan di tahun-tahun mendatang lebih besar lagi,” jelasnya.

Seno menyatakan pariwisata kawasan Selo menjadi primadona di Boyolali. Namun hingga saat ini, dia menganggap penggarapan potensi wisata lewat acara budaya semacam Sedekah Gunung itu belum sepenuhnya berhasil.

“Secara signifikan belum tapi beginilah pariwisata tolok ukurnya tak harus jumlah pelancong. Jadi dibilang berhasil ya tidak, dibilang tak berhasil juga tidak,” kata Seno saat disinggung mengenai wisata Selo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya