SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo bersama jajarannya mendatangi langsung rumah milik Untari di Desa Dalangan RT 002/ RW 003, Tawangsari, Selasa (7/3/2203). (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo Etik Suryani murka karena rumah warganya hancur akibat abrasi Bengawan Solo. Bahkan dampak tersebut tak kunjung mendapat respons penanganan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Kemurkaannya diungkapkan saat Bupati Sukoharjo mendatangi langsung rumah milik Untari di Desa Dalangan RT 002/ RW 003, Tawangsari, Selasa (7/3/2203). Kunjungannya tersebut untuk memastikan kondisi rumah salah satu warganya yang hancur itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Abrasi tersebut juga mengakibatkan penghuni rumah harus mengungsi. Sebelum berkunjung Bupati Etik juga telah menghubungi langsung pihak BBWSBS agar datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi dan segera melakukan tindakan.

“Kami itu sudah capai sekali terkait dengan persoalan abrasi Bengawan Solo yang membuat warga kami menderita seperti ini. Sudah berkali-kali mengirim surat, audensi, komunikasi dengan BBWSBS tetapi tidak ada respons,” ujar Bupati Etik kesal.

Menurutnya sebelum muncul di Desa Dalangan persoalan serupa telah terjadi di Desa Pojok, Tawangsari. Namun lagi-lagi penanganan dari BBWSBS menurutnya belum ada kejelasan.

“Maksud kami BBWSBS itu melihat langsung lalu melakukan tindakan. Lha ini sejak dulu sama sekali tidak ditangani. Kalau memang bisa katakan bisa kalau tidak bisa kami akan lapor ke [pemerintah] pusat berbekal keterangan dari BBWSBS,” ungkapnya.

Dalam kunjungannya itu, setelah menunggu beberapa saat petugas BBWSBS datang ke lokasi. Namun sayangnya kedatangan bukan pimpinan BBWSBS melainkan hanya perwakilan. Hal itu justru membuat bupati makin jengkel. Kemarahan Bupati juga diikuti dengan respons warga yang turut kesal.

Bupati Etik mengungkapkan dirinya berharap pimpinan BBWSBS datang langsung ke lokasi sehingga bisa memahami betul persoalan warganya itu. “Tolong mbak, sampaikan pada pimpinan jenengan agar melakukan tindakan. Kasihan warga kami harus menderita seperti ini,” ujarnya kepada dua perwakilan tersebut.

Sementara dua petugas perempuan muda dari BBWSBS mengatakan akan segera melaporkan keluhan Bupati Etik itu pada pimpinannya.

Bupati Sukoharjo memutuskan akan membangun rumah untuk Untari bersama Baznas Sukoharjo. Pemilik rumah, Untari tidak kuasa menahan isak tangisnya saat itu. Untari bahkan menceritakan unek-uneknya kepada Bupati Etik perihal rumahnya yang kini hancur karena abrasi.

“Yang paling parah itu saat hujan sehari semalam tidak reda, rumah saya ambrol karena tanah tergerus arus,” katanya sembari mengusap air mata. Dia menyebut dulunya jarak rumahnya dengan sungai sangat jauh. Beberapa waktu lalu juga telah ada petugas BBWSBS yang melakukan survei tetapi hingga saat ini tidak ada tindakan apapun.

Dia mengatakan keluhannya sempat disampaikan pada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat dia mampir ke warung makan di daerah Tawangsari yang merupakan tempat kerjanya. “Sampai hari ini juga tidak ada tindakan apa-apa. Jadi saya, sama suami dan orang tua saya mengungsi ke rumah saudara. Kami tidak tahu lagi harus sambat ke mana dan pada siapa?” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya