Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, ingin pembangunan gedung Intensive Care Unit (ICU), Intensive Coronary Care Unit (ICCU), serta Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Karanganyar segera dilanjutkan. Pembangunan akan dilanjutkan menggunakan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD.
Seperti diketahui, kontrak kerja pembangunan gedung tersebut senilai Rp8,4 miliar ini resmi disetop per 4 Januari 2023 lalu. PT Avelda Trisna Pratama asal Gunungpati, Kota Semarang selaku kontraktor tak mampu menyelesaikan proyek pembangunan.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Setelah ini disusun rencana untuk melanjutkan pembangunan yang harus segera juga dilanjutkan dengan lelang. Nanti lanjutan pembangunannya pakai dana BLUD. Itu tanggung jawab kita,” ujarnya, Rabu (11/1/2023).
Bupati mengatakan pemutusan kontrak dengan rekanan menjadi catatan semua pihak. Ia meminta kepada semua pengguna anggaran agar lebih jeli dalam menentukan pemenang lelang. Panitia lelang jangan sekadar berpatokan pada pemenuhan syarat administratif dalam lelang. Tetapi dilihat juga kemampuan mereka dalam mengerjakan proyek, termasuk segi finansialnya harus kuat.
Jika rekanan hanya mengandalkan dana dari pembayaran per termin, menurut Bupati, tak bisa diandalkan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Di sisi lain, ia berharap pembangunan lanjutan akan berjalan lebih baik dan kontraktor pemenang lelang dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu yang ditetapkan. Sehingga pelayanan ICU, ICCU, dan NICU yang lebih baik RSUD Karanganyar bisa segera dirasakan masyarakat.
Sebelumnya diberitakan, proyek pembangunan gedung ICU, ICCU, serta NICU RSUD Karanganyar akhirnya mangkrak. Kontrak kerja senilai Rp8,4 miliar ini resmi disetop per 4 Januari 2023 lalu. PT Avelda Trisna Pratama asal Gunungpati, Kota Semarang selaku kontraktor tak mampu menyelesaikan proyek pembangunan.
Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Karanganyar, Dwi Rusharyati, mengatakan akan menggelar lelang kembali untuk menyelesaikan pembangunan ICU-ICCU-NICU. “Kami sedang menyiapkan bahan untuk melanjutkan. Ada pertimbangan hingga diputus kontrak,” kata Dwi kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).
Menurutnya, ada proses yang harus dilalui sebelum menggelar kembali lelang. Proses itu seperti teknis perhitungan pengerjaan proyek pembangunan berikut nominal anggarannya. Sesuai laporan, pengerjaan pembangunan ICU-ICCU-NICU sudah mencapai 70 persen. Artinya tinggal 30 persen pengerjaan yang harus dilanjutkan pada tahun ini.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
