Soloraya
Selasa, 6 Desember 2022 - 09:35 WIB

Bupati Karanganyar Ajak Mahasiswa KKN Ikut Kampanyekan Bahaya Stunting

Akhmad Ludiyanto  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar memasang jaket almamater kepada salah satu mahasiswa yang akan mengikuti KKN di Kabupaten Karanganyar, Senin (5/12/2022) di Kantor Disdikbud Karanganyar. (Istimewa/Diskominfo Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 440 mahasiswa dari Universitas Duta Bangsa (UDB) Solo dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Mamba’ul Ulum Solo mengikuti pembekalan dan penerimaan mahasiswa KKN di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Senin (5/12/2022).

Pembekalan yang dihadiri pejabat sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Juliyatmono.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Bupati mengajak mahasiswa agar ikut mengampanyekan bahaya stunting kepada masyarakat, khususnya di lokasi mahasiswa itu berkegiatan.

“Calon pemimpin masa depan itu harus mempersiapkan sebaik mungkin, salah satu cara mempersiapkannya ya dengan aktif saat terjun ke masyarakat selama proses KKN ini. Termasuk aktif mengampanyekan perihal bahaya stunting kepada masyarakat. Semoga generasi ini menjadi penyumbang sumber daya unggul bagi Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari karanganyarkab.go.id.

Baca Juga: Kewenangan Kades Dikebiri, DPRD Karanganyar Desak Perbup Seleksi Perdes Dicabut

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Juliyatmono juga berterima kasih kepada mahasiswa dan kampus karena menjadikan Karanganyar sebagai rujukan KKN. “Desa-desa di Karanganyar ini sebagian sudah menjadi desa wisata dengan kondisi alam yang sangat memesona. Terlebih lagi di kecamatan yang nantinya akan ditempati KKN ini. Terimakasih sudah mempercayai Kabupaten Karanganyar untuk dijadikan rujukan sebagai tempat KKN dari berbagai kampus di Soloraya ini,” imbuh Bupati Karanganyar.

Sementara itu, Rina Arum, salah satu perwakilan kampus peserta KKN mengatakan bahwa mahasiswa mengikuti kegiatan KKN kali ini sejumlah 440 orang.

Mereka akan diterjunkan ke 38 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Matesih, Karangpandan, Jatipuro, dan Jatiyoso. Rina berharap para mahasiswa mampu berkontribusi di desa dengan srawung bersama masyarakat di daerahnya masing-masing.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif