SOLOPOS.COM - Logo klub sepak bola Sragen United. (istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Langkah mengejutkan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang mengakuisisi Sragen United mendapat tanggapan dari para praktisi sepak bola di Sragen. Mereka berharap Sragen United di tangan pemilik yang baru tetap mengakomodasi pemain-pemain lokal Sragen.

Ketua Asosiasiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sragen, Supriyadi, mengaku mendapatkan kabar Sragen United dibeli Juliyatmono dari salah satu pengurus Askab PSSI Karanganyar, Selasa (5/9/2023) pagi. Supri, sapaan nya, menilai tidak ada yang salah dengan pembelian Sragen United oleh Juliyatmono mengingat klub sepak bola itu milik swasta.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebelum ia menjadi Ketua Askab PSSI, Sragen United pernah basecamp di Sragen. “Saya hanya bisa berharap dengan adanya kata-kata ‘Sragen’, paling tidak ada pemain dari Sragen yang ikut jadi pemain Sragen United. Tetapi, itu ya mangga, tergantung manajemen yang baru. Pemain itu tetap ikut seleksi, syarat dan ketentuan berlaku,” ujarnya saat dihubungi Espos, Rabu (6/9/2023).

Rencana Sragen United homebase di Stadion Taruna Sragen, Supri mengaku belum mendapat surat tembusan. Dia mengatakan penggunaan Stadion Taruna itu bukan ranah Askab Sragen, tetapi ranahnya Pemkab Sragen.

“Prinsipnya kami wellcome. Untuk masalah homebase lebih baik ada pembicaraan lebih lanjut dengan Askab, suporter, dan Dispora yang punya stadion,” katanya.

Wakil Ketua Askab PSSI Sragen, Untung Darmadi, juga tak mempersoalkan pembelian Sragen United oleh Juliyatmono. Dia berpesan untuk mendaftar ke Liga III tidak usah bayar, tinggal mendaftar saat rapat Askab dan Asprov. Menurutnya, tahun depan Sragen United sudah bisa ikut kompetisi Liga III.

“Ikut Liga III kalau bayar ya rugi. Sragen United itu klub amatir. Dulu pernah dibeli orang Nglorog, Sragen, kemudian tidak bisa melanjutkan. Lalu diakuisisi orang Semarang untuk menyelamatkan kompetisi Liga II kala itu. Kemudian turun menjadi Liga III. Sejak itu tidak ikut kompetisi cukup lama,” ujar Untung.

Dia menilai Sragen United itu tidak punya basis pendukung. Dia menerangkan kalau homebase di Stadion Taruna maka dikomunikasikan dengan manajemen PSISra yang merupakan klub pelat merah. “Kalau Bupati dan KONI setuju ya tidak masalah,” jelasnya.

Sementara Manager Sragen United, Ilyas Akbar Almadani, saat dihubungi Espos, mengatakan pihaknya segera berkomunikasi dengan Askab PSSI Sragen. Terkait dengan niatnya menggunakan Stadion Taruna Sragen sebagai homebase juga sudah disampaikan kepada pihak pengelola.

“Niat kami untuk memajukan dan meramaikan pencinta sepakbola di Sragen,” ujar Ilyas yang merupakan putra Bupati Karanganyar Juliyatmono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya