Soloraya
Kamis, 1 Juli 2021 - 12:59 WIB

Bupati Karanganyar Curhat Soal PTM: Aku Ya Guru, Ora Ketemu Murid Ki Susah

Sri Sumi Handayani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mencurahkan isi hatinya soal pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19 yang masih dibatasi dan hanya bisa dilakukan secara daring.

Bupati menyampaikan bisa merasakan kesedihan guru karena tidak bisa mengajar siswa secara tatap muka selama lebih dari satu tahun. Tetapi, berulang kali dia menekankan bahwa kesehatan anak-anak peserta didik lebih penting ketimbang hasrat mengajar secara tatap muka.

Advertisement

“Pembelajaran tatap muka, kami menunggu perkembangan. Ini malah [kasus Covid-19] tambah membumbung tinggi. Tempo hari anak-anak mungkin kuat, imunitas kebal [terhadap Covid-19]. Corona juga berubah bentuk [bermutasi] jadi lebih ganas. [Saat ini] menyerang anak-anak,” kata Bupati saat memberikan sambutan pada acara di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Begini Kronologi Munculnya Klaster Covid-19 Pabrik Garmen Di Jaten Karanganyar

Advertisement

Baca juga: Begini Kronologi Munculnya Klaster Covid-19 Pabrik Garmen Di Jaten Karanganyar

Bupati bertemu dengan perwakilan guru jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) pada acara tersebut. Guru-guru itu penerima tunjangan profesi atau jamak disebut sertifikasi. Bupati menitip pesan agar guru tetap bersabar dan tenang.

“Generasi kita jangan sampai tidak sehat karena virus. Yowes ben nang omah sik, nunggu perkembangan. Aku ya guru, nek ora ketemu murid iki susah. Rasane ana sing kurang, ora marem. Bocah [murid] ya kangen pingin ndang mlebu, pingin jajan nang kantin, entuk sangu, playon karo kancane, kangen guru,” tutur dia.

Advertisement

“Sing sekolah mboke, pake. Daring nduwur nganggo seragam, ngisore embuh. Itu keadaan yang belum pernah dibayangkan. Mari bersabar menunggu petunjuk kapan PTM. Aja mikir pinter sik, sing penting waras, sehat sik,” ujarnya.

Baca juga: PPKM Darurat Versi Luhut Targetkan Kasus Harian Turun Di Bawah 10.000

Yuli, sapaan akrabnya, juga berharap guru membantu pemerintah untuk memupuk semangat dan harapan siswa. Jangan sampai peserta didik kehilangan semangat dan harapan melanjutkan pendidikan di masa darurat pandemi Covid-19.

Advertisement

“Kemarin sudah diputuskan siap tatap muka pada tahun pelajaran 2021/2022, 12 Juli. Ora ketang sedina dua sampai tiga jam di sekolah, digilir ben bocah-bocah senang. [Kondisi seperti ini] tunggu petunjuk berikutnya. Ibu, bapak guru yang tenang, sabar, ora usah kemrungsung, jaga diri dan lingkungan. Sikapi dengan suasana nyaman,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, pernah menyampaikan Kabupaten Karanganyar akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada 12 Juli. Rencana itu mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Baca juga: Siap-Siap! Solo, Klaten, Sukoharjo Masuk Daerah Kena PPKM Darurat

Advertisement

Selain itu, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Dikbud Ristek), Nadiem Makarim, menyampaikan pemerintah akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Bupati optimistis vaksinasi Covid-19 terhadap lansia dan pelayan publik, terutama guru dapat diselesaikan lebih cepat.

“Salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum kami menyelenggarakan PTM terbatas ini semua guru harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19. [Vaksinasi] kami [di Kabupaten Karanganyar] termasuk cukup bagus. Vaksin yang dikirim langsung disuntikkan, tidak pernah disimpan lama,” tutur dia saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (19/6/2021).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif