SOLOPOS.COM - Pemandangan anak tangga menuju ke Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Jawa Barat. (Pinterest)
Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kembali membahas rencana proyek pembangunan anak tangga menuju ke puncak Gunung Lawu. Rencananya, tangga itu dibangun dari jalur pendakian Cemoro Kandang.
Peletakan batu pertama proyek infrastruktur untuk mendukung wisata di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, itu telah dilakukan sejak 2018, tepatnya 17 Agustus 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Yuli, sapaan akrab Bupati Karanganyar, menyebutkan bahwa pembangunan tangga sampai ke puncak Gunung Wukir Mahendra itu adalah yang pertama di dunia.
Proyek yang rencananya dimulai pada 2018 itu mangkrak akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi dalam waktu dekat Pemkab Karanganyar akan merealisasikan proyek anak tangga ke Gunung Lawu.
Proyek yang rencananya dimulai pada 2018 itu mangkrak akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi dalam waktu dekat Pemkab Karanganyar akan merealisasikan proyek anak tangga ke Gunung Lawu.
Baca juga: Tangga ke Gunung Lawu Dibangun Agar Tak Ada Pendaki Tersesat
Yuli, sapaan akrab Bupati Karanganyar, menggambarkan tangga yang akan dibuat sampai ke puncak Gunung Lawu tidak menggunakan bahan semen. Tetapi memanfaatkan batu alam yang ditata sedemikian rupa.
“Ini [tangga ke puncak Gunung Lawu] bisa menyelamatkan banyak orang. Tidak ada lagi yang tersesat saat mendaki Lawu,” tuturnya ketika dijumpai wartawan di Gedung DPRD Karanganyar pada Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Tanggga Gunung Lawu Dibangun dari Cemoro Kandang, Panjangnya 12 Km
Pembangunan anak tangga di gunung sebenarnya bukan merupakan hal baru. Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Jawa Barat, memiliki anak tangga permanen.
Anak tangga itu jumlahnya sekitar 620 dari bawah menuju ke atas. Wisatawan yang ingin mendaki tidak perlu melakukan persiapan, karena jalur pendakiannya menggunakan tangga permanen.
Baca juga: Misteri Hargo Dalem & Kisah Prabu Brawijaya V Moksa di Gunung Lawu
Selain anak tangga di Gunung Lawu yang hendak dibangun, fasilitas tersebut telah ada di kawasan wisata Gunung Bromo. Dihimpun dari berbagai sumber, jalur ke lokasi tersebut merupakan bukti kunjungan turis Eropa pada masa kolonial.
Akan tetapi, anak tangga itu bukan dibangun menuju ke puncak, melainkan sampai ke kawah berpasir di Gunung Bromo, Jawa Timur. Ada sekitar 250 anak tangga yang menjadi jalur menuju ke kawah.