SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi sebuah patok jalan tol Solo-Jogja di Jalan Klaten-Boyolali di Ngawen, Klaten, Rabu (17/11/2021). Sesuai rencana, salah satu exit tol jalan tol Solo-Jogja berada di Ngawen.  (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten Sri Mulyani mengakui sejak awal memang mendorong agar keberadaan pintu atau gerbang tol Solo-Jogja bisa nyambung atau menjadi akses ke zona industri dan wisata. Hal itu karena Mulyani tak ingin Klaten menjadi kota mati setelah tol difungsikan.

Seperti diketahui, Kabupaten Klaten menjadi salah satu daerah yang dilintasi tol Solo-Jogja. Ada 50 desa di 11 kecamatan yang dilewati proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Untuk menangkap peluang tersebut dan mengantisipasi agar Klaten tak menjadi kota mati setelah tol difungsikan, Pemkab Klaten menyiapkan beberapa skenario agar keberadaan jalan bebas hambatan itu menguntungkan warga Kabupaten Bersinar.

“Tentunya Klaten ke depan ini harus mengambil keuntungan di balik PSN. Bagaimana agar PSN menjadi potensi, mengangkat Klaten,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (24/7/2023).

Di sekitar lokasi-lokasi yang bakal menjadi pintu tol Solo-Jogja wilayah Klaten diwacanakan menjadi kota-kota mandiri. Ada identitas Klaten yang menarik minat agar orang yang melintasi tol berkunjung ke Kabupaten Bersinar.

“Walau memang agak sulit. Setelah rapat beberapa waktu lalu, mau ditumbuhkan menjadi kota mandiri, tanahnya milik warga. Tetapi apa pun sudah kami siapkan,” kata Mulyani.

Mulyani mengatakan sejak awal ada rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja tersebut Pemkab secara intensif menggelar pertemuan dengan pemerintah pusat. Tujuannya, agar keberadaan jalan tol Solo-Jogja itu bisa menguntungkan dan mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Bersinar.

Keberadaan sejumlah pintu tol Solo-Jogja di Klaten sebelumnya memang diusulkan agar menyambung dengan zona-zona industri maupun wisata. “Dari exit tol ini sudah kami sambungkan dengan zona-zona yang ada seperti zona industri dan zona wisata. Iya, exit tol ini menyambung dengan potensi-potensi yang ada,” jelas Mulyani.

Dampak Kerusakan Jalan

“Dulu kami sudah jeli banget untuk menyiapkan zona dan lokasi exit tol. Dulu kan ada beberapa kali perubahan karena memang untuk memadukan, menyamakan dengan potensi di Klaten,” tambahnya.

Terkait dampak pembangunan tol Solo-Jogja di Klaten yakni kerusakan jalan di beberapa lokasi yang dilewati truk pengangkut material uruk tol, Mulyani mengatakan sudah intensif untuk mendorong pelaksana proyek melakukan perbaikan sesuai dengan nota kesepakatan yang sudah dibuat.

“Dampak dari tol ini tentunya tidak mudah karena baru jalan beberapa persen sudah meninggalkan sesuatu yang sangat kena di hati masyarakat kaitannya jalan [kondisi jalan rusak dilewati truk uruk tol]. Tentunya PSN ini ke depan harus sukses dan harapannya pemerintah pusat memberikan bantuan melalui DAK untuk perbaikan-perbaikan jalan di Klaten,” kata dia.

tol solo-jogja klaten exit harga tanah tol industri pintu
Kendaraan masuk ke jalur tol fungsional Solo-Jogja di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Selasa (25/4/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, ada empat pintu tol Solo-Jogja yang akan dibangun di wilayah Klaten yakni Gerbang Tol Karanganom di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper. Gerbang tol itu bakal terhubung dengan ruas jalan raya Solo-Jogja di perbatasan antara Ceper dengan Delanggu.

Selain menuju ke ruas jalan utama, gerbang tol itu mendekatkan lalu lintas menuju ke sejumlah lokasi industri di wilayah Kecamatan Ceper dan sekitarnya. Salah satu pusat industri di wilayah Ceper yang terkenal yakni pengecoran logam.

Di dekat gerbang tol tersebut juga terdapat ruas jalur alternatif yang menghubungkan Klaten dengan Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya. Selain itu, kawasan itu juga bisa mengarah ke wilayah Kecamatan Juwiring yang dikenal dengan kerajinan payung lukis Juwiring serta wilayah Kecamatan Pedan dan Cawas yang menjadi pusat produksi kain lurik.

Lokasi pintu tol itu juga tak terlampau jauh dengan akses menuju destinasi wisata di Kecamatan Polanharjo, Tulung, dan sekitarnya yang terkenal dengan wisata airnya. Seperti wisata air di Desa Ponggok, Umbul Manten di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo.

Objek Wisata dan Kuliner sekitar Pintu Tol

Kemudian Umbul Pelem di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, pemancingan di Janti, Objek Mata Air Cokro (OMAC), dan destinasi wisata air hingga kuliner lainnya. Berikutnya Gerbang Tol Ngawen di Kecamatan Ngawen dan Klaten Utara berdekatan dengan GOR Gelarsena Klaten serta Masjid Agung Al Aqsha Klaten.

Pintu tol Solo-Jogja itu mengarah ke ruas jalan utama menuju pusat kota Klaten melalui Jl Veteran-Jl Pemuda serta Jl Mayor Kusmanto. Di sepanjang Jl Veteran-Jl Pemuda terdapat aneka warung kuliner yang berderet di trotoar jalan mulai sore hingga tengah malam.

Di wilayah pusat kota Klaten saat ini ada pengembangan mal seiring penataan Plasa Klaten menjadi Klaten Town Square. Di dekatnya terdapat Pasar Gedhe Klaten yang baru saja rampung dibangun. Selain itu, ada juga Alun-alun Klaten hingga kawasan Kuliner Jl Bhali yang buka saban malam serta Taman Kuliner MPP di Jl Mayor Kusmanto.

Berikutnya Gerbang Tol Prambanan dengan salah satu titik keluar mengarah ke ruas jalan raya Jogja-Solo di wilayah Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Prambanan. Pintu tol itu berdekatan dengan wilayah perbatasan Klaten, Jawa Tengah dan Sleman, DIY.

Di wilayah perbatasan tersebut terdapat sejumlah destinasi wisata candi yakni Candi Prambanan, Candi Sojiwan, dan Candi Plaosan. Satu lagi lokasi yang disebut-sebut menjadi titik keluar tol Solo-Jogja di wilayah Klaten yakni di wilayah Kecamatan Manisrenggo yang mengarah ke wilayah perbatasan dengan Sleman, DIY di lereng Gunung Merapi.

Namun, pembangunan pintu tol di wilayah Manisrenggo belum dilakukan bersamaan dengan proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja saat ini. Selain terdapat sejumlah exit tol, ruas tol Solo-Jogja yang berada di wilayah Klaten terdapat dua rest area.

Rencananya, dua rest area itu berada di wilayah Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen serta Desa Demakijo-Jagalan, Kecamatan Karangnongko. Hingga kini proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja masih bergulir. Proyek tersebut selama beberapa waktu terakhir sudah memasuki wilayah Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya