SOLOPOS.COM - Budiyanto alias Londo, 45 (tengah, duduk), tukang kunci di Klaten yang dipanggil Satgas KPK saat penggeledahan berada di Kompleks Setda Klaten, Senin (2/1/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Bupati Klaten ditangkap KPK, seorang tukang kunci menceritakan kisahnya saat dimintai tolong Satgas KPK

Solopos.com, SOLO — Budiyanto alias Londo, 45, tak menyangka saat tiba-tiba dimintai tolong oleh anggota Satuan Tugas (Satgas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (2/1/2017).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tukang kunci yang biasa mangkal di perempatan Karangduwet, Kelurahan Kabupaten, Klaten, itu memperoleh “tugas khusus” dari Satgas KPK. Londo dengan keahliannya menduplikat kunci disuruh membongkar tiga laci meja kerja Nina Puspitarini, ajudan Bupati Klaten. (Baca juga: Lagi, Uang Miliaran Rupiah Disita dari Ruang Kerja Anak Sri Hartini)

Berkaus putih dan bercelana jeans warna gelap yang sudah lusuh, Londo tiba di kompleks Setda Klaten sekitar pukul 11.30 WIB. Tepat di pintu utama menuju ruang kerja Bupati Klaten, Londo bertemu anggota Polres Klaten yang berjaga di luar ruangan saat penggeledehan susulan oleh Satgas KPK berlangsung .

Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya ke kompleks Setda Klaten, Londo dipersilakan masuk ke ruangan ajudan Bupati. Rampung menunaikan tugasnya, Londo dipersilakan meninggalkan kompleks Setda Klaten.

“Saya disuruh masuk ke dalam untuk membukakan laci meja ajudan yang terkunci. Tadi ada tiga laci meja yang terkunci. Soal tarif, belum dibahas lebih lanjut,” kata Londo.

Disinggung apa isi laci di meja ajudan Bupati itu, Londo mengaku tak tahu menahu. Londo pun terburu-buru meninggalkan kompleks Setda Klaten. Namun, di tengah jalan, Londo tiba-tiba berbalik badan untuk mengambil kunci kendaraannya yang tertinggal di lokasi tak jauh dari ruang ajudan Bupati.

“Sebentar, kunci saya ketinggalan di dalam. Harus masuk lagi ini untuk mengambil kuncinya. Malah mbingungi dewe ngene,” kata Londo yang mengaku sudah menggeluti pekerjaan menduplikat kunci selama 20 tahun itu.

Begitu selesai mengambil kunci kendaraannya, Londo pamit pulang kepada anggota Satgas KPK dan Polres Klaten. Di hadapan juru warta, bayaran Londo “diberesi” Satgas KPK.

“Tadi sudah dibayar jasanya. Saya tidak menyebutkan nilainya, yang pasti ada lima angka [ratusan ribu rupiah],” kata dia.

Ajudan Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Tri,  mengatakan sejumlah anggota Satgas KPK menggeledah ruang kerja bupati, ruang kerja sekda, ruang kerja ajudan bupati, dan ruang kerja Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Tri sempat disuruh Satgas KPK melihat aksi penggeledehan tersebut.

“Saya hanya melihat. Laci meja ajudan yang dibuka ahli kunci tadi tidak ada apa-apa. Kosong. Kalau penggeledahan di ruang kerja bupati dan ruang kerja sekda, saya tidak tahu,” katanya.

Selama penggeledahan itu, beberapa anggota Polres Klaten bersenjata lengkap turut menjaga keamanan di kompleks Setda Klaten. Beberapa polisi menutup akses kompleks Setda Klaten untuk umum.

Beberapa polisi berjaga di gerbang pintu utama, yakni pintu masuk ke kompleks Setda. Beberapa anggota lagi berjaga di ruang kerja bupati, sekda, dan ajudan bupati. Sedangkan polisi lainnya berjaga di ruang kerja BKD Klaten.

“Kami hanya menjaga keamanan agar penggeledahan yang dilakukan KPK lancar,” kata seorang perwira polisi yang enggan disebutkan namanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, penggeledehan dilakukan mulai pukul 10.00 WIB. KPK menetapkan Sri Hartini dan Kepala Seksi (Kasi) SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Suramlan, sebagai dalam kasus dugaan jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya