SOLOPOS.COM - Sri Mulyani. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Bupati Klaten ditangkap KPK terkait kasus dugaan suap mutasi jabatan.

Solopos.com, KLATEN – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Klaten, Sri Mulyani, memastikan sejumlah pelayanan di pemkab berjalan normal setelah pengukuhan 720 pejabat di Setda Klaten, Kamis (12/1/2017). Hal itu disampaikan Mulyani seusai mendatangi sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), Jumat (13/1/2017).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Hasilnya tadi semua berjalan normal, cukup bagus. Hal itu termasuk pelayanan di Dispendukcapil juga lancar. Saya juga ke BPKD [badan pengelola keuangan daerah] yang mengebut pembayaran gaji agar bisa diterimakan Senin [16/1/2017],” kata Mulyani saat ditemui seusai mengunjungi sejumlah OPD, Jumat.

Selain memastikan kinerja OPD tetap berjalan, Mulyani mengatakan kedatangannya untuk memotivasi para PNS. Ia tak menampik pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Klaten, Sri Hartini, membuat sejumlah PNS shock serta waswas.

“Tujuan saya datang langsung ke kantor masing-masing bisa memberi motivasi mereka serta meminta mereka tetap semangat dan tenang dengan kejadian 30 Desember 2016 kemarin,” ungkap dia.

Pada Kamis, Mulyani mengukuhkan 720 pejabat struktural dan fungsional guna penyesuaian berlakunya aturan terkait organisasi perangkat daerah (OPD).

Di antara nama pejabat yang dikukuhkan, terdapat sejumlah nama pejabat yang sebelumnya ikut dibawa ke Jakarta setelah KPK melakukan OTT terhadap Bupati Klaten, Sri Hartini, Jumat (30/12/2016). Mereka yakni Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Disdik, Bambang Teguh, serta Kabid Mutasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), Slamet.

Sementara itu, saat didatangi ke kantornya, Jumat, Bambang Teguh tak berada di ruang kerjanya. “Saat apel, [Bambang Teguh] ada. Sekitar pukul 09.30 WIB, [Bambang Teguh] sudah pergi keluar. Tetapi, saya tidak tahu,” kata salah satu pegawai Bidang Pembinaan Sekolah Dasar.

Begitu pula dengan Slamet juga tak terlihat di ruang kerjanya saat didatangi Jumat siang. Salah satu pegawai menjelaskan Slamet sempat ngantor di BKPPD pada Jumat pagi. “Tadi saya juga sempat bertemu. Tetapi setelah itu kemana saya juga tidak tahu,” kata Kasubid Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, M. Agus Salim.

Selain dua pejabat itu, ajudan Sri Hartini, Nina Puspitarini, juga sempat dibawa ke Jakarta setelah OTT terhadap Hartini. Namun, Nina tak terlihat saat didatangi di ruang ajudan, Jumat siang. Salah satu ajudan, Tri Nugroho, menjelaskan setelah OTT terhadap Sri Hartini, Nina sudah masuk kerja. “Saya belum bertemu Mbak Nina hari ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya