SOLOPOS.COM - POTONG TUMPENG--Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (kiri) memotong tumpeng menandai peresmian Kantor KSP Swamitra Marga Mulya di Kerdukepik, Giripurwo, Wonogiri, Rabu (28/9/2011).(JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

POTONG TUMPENG--Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (kiri) memotong tumpeng menandai peresmian Kantor KSP Swamitra Marga Mulya di Kerdukepik, Giripurwo, Wonogiri, Rabu (28/9/2011).(JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Wonogiri (Solopos.com)–Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto meminta pengelola koperasi Swamitra ikut memerangi perbankan illegal atau rentenir agar sektor riil semakin berkembang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bupati juga berharap para pengusaha Wonogiri dan mitra usaha tidak melupakan bagian CSR (Corporate social responsibility) bagi pengentasan kemiskinan.

Pernyataan Bupati disampaikan saat membuka pengoperasian Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Swamitra Marga Mulya di Lingkungan Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Rabu (28/9/2011). KSP itu bekerja sama dengan PT Bank Bukopin dalam swamitra.

“Sektor riil di Wonogiri mulai menggeliat dan berkembang cukup pesat. Kami berharap, Bank Bukopin sebagai salah satu pengembang bisnis ritel mampu menumbuhkembangkan sektor ekonomi di Wonogiri dari sisi permodalan.”

Menurut lelaki kelahiran 46 tahun lalu, bermitra menunjukkan adanya kepastian investasi. “Dengan demikian swamitra harus mampu mengantisipasi perbankan illegal. Swamitra harus mampu memerangi rentenir yang tumbuh dan berkembang di sekitar usaha ekonomi. Caranya, beri modal bagi usaha kecil dan mikro dengan syarat dan bunga ringan. Bunga pinjaman jangan mencekik leher yang berakibat matinya usaha rakyat.”

Pada bagian lain, Bupati mengingatkan kepada pengusaha dan pelaku usaha untuk menyisihkan CSR bagi kepentingan masyarakat Wonogiri. “CSR bisa diperbantukan ke daerah Wonogiri bagian selatan yang masih didera kesulitan air bersih.”

Sebelumnya, manajer bisnis mikro PT Bank Bukopin Tbk, Solo, Dicky Prihantana menjelaskan, Swamitra di Wonogiri telah terbentuk sebanyak empat lokasi, yakni tiga swamitra berdiri di Wonogiri dan satu swamitra lagi berada di Ngadirojo. “Se-Soloraya terdapat 40 unit koperasi swamitra dan se-Indonesia berjumlah 658 unit dengan total aset se-Soloraya senilai Rp 65 miliar.”

Dikatakan oleh Dicky, hingga Agustus tahun ini SHU dari swamitra senilai Rp 2,5 miliar. “Satu swamitra bisa dibantu permodalan hingga Rp 115 miliar. Salah satu contoh, modal usaha swamitra milik SOLOPOS sudah kembali dalam kurun waktu lima bulan.”

(tus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya