SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menandatangani prasasti peresmian kompleks Alun-Alun Pancasila di Cepogo, Boyolali, Kamis (1/6/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali M Said Hidayat berpesan agar Alun-Alun Pancasila di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali, yang dibangun dengan dana Rp8,7 miliar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan masyarakat.

Salah satunya untuk menggelar acara tradisi sadranan yang merupakan agenda rutin di Kecamatan Cepogo menjelang Ramadan. Selama ini, agenda itu selalu menjadi daya tarik, bahkan keramaiannya melebihi Lebaran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Warga Boyolali yang berada di perantauan bahkan banyak yang lebih memilih mudik saat tradisi sadranan ketimbang Lebaran. Bagi sebagian warga perantau, tak bisa mudik saat Lebaran tak masalah yang penting bisa pulang saat sadranan.

Mengutip laman jatengprov.go.id, tradisi sadranan merupakan suatu tradisi untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur dengan prosesi penyampaian doa dan kenduri. Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada pertengahan Bulan Ruwah (penanggalan Jawa) atau menjelang Ramadhan.

Bagi masyarakat Kecamatan Cepogo, tradisi ini memiliki kedudukan yang penting layaknya Lebaran, warga perantauan menyempatkan pulang kampung ketika tradisi ini digelar untuk melakukan tradisi Nyadran yang mulai tahun depan digelar di Alun-alun Pancasila, Cepogo, Boyolali, itu.

Tradisi ini diawali pada pagi hari dengan berziarah membawa tenong (penyimpan makanan) dari anyaman bambu. Seusai berdoa, dilanjutkan makan bersama, dan setiap orang dipersilakan untuk mengambil makanan yang tersedia di tenong.

Setelahnya, warga menggelar open house, membuka pintu untuk umum bersilaturahmi dan menikmati jamuan makan dengan hidangan lokal. Mulai 2019, Pemerintah Kecamatan Cepogo menyatukan tradisi sadranan dengan membuat acara pembukaan sadranan 15 Desa se-Kecamatan Cepogo dengan nama Grebeg Nyadran.

Bupati Said mengatakan sadranan bersama di Cepogo dimulai pada 2019, saat ia masih menjabat wakil bupati. Ia menceritakan penyelenggaraan Grebeg Sadranan waktu itu sukses.

Namun, pelaksanaannya masih di Kantor Kecamatan Cepogo. Said menceritakan pada sadranan tahun ini pun sebenarnya ada permintaan untuk diadakan bersama-sama lagi.

Tapi ia meminta kepada masyarakat untuk bersabar dulu untuk menunggu Alun-Alun Pancasila di Cepogo, Boyolali, selesai dibangun. “Setelah Alun-Alun Pancasila selesai, seyogyanya dapat diagendakan tiap tahun, jadi kegiatan Grebeg Sadranan yang rutin di Cepogo nantinya dapat dilaksanakan di Alun-Alun Pancasila,” jelasnya saat ditemui wartawan di Semar Resto Boyolali, Kamis (1/6/2023).

Said menambahkan hal itu sebagai bagian mewujudkan Kabupaten Boyolali dengan masyarakat yang berbudaya. Menurut Said, kegiatan Grebeg Sadranan pada 2024 nantinya bisa dimulai di Alun-Alun Pancasila.

Sebelumnya diberitakan, Alun-Alun Pancasila di Cepogo, Boyolali, yang dibangun dengan anggaran Rp8,7 miliar telah diresmikan bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila pada Kamis (1/6/2023). Peresmian dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya