Soloraya
Sabtu, 15 Januari 2022 - 15:21 WIB

Bupati Sragen Akui Tak Bisa Masuk Kedokteran UNS Meski 2 Kali Daftar

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berdialog dengan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dalam 11th Sragen University Expo 2022 di Gedung SMS Sragen, Sabtu (15/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebagian besar warga Sragen mafhum jika Bupati mereka, yakni Kusdinar Untung Yuni Sukowati, adalah seorang dokter. Namu tidak banyak yang tahun cerita menarik di balik gelar dokter yang diraih bupati yang akrab disapa Yuni itu.

Dalam talkshow di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Sabtu (15/1/2022), Bupati Yuni buka-bukaan soal pengalaman hidupnya. Ia mengaku pernah dua kali mendaftar kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo namun gagal. Meski begitu, keinginannya menjadi dokter tak surut.

Advertisement

Yuni akhirnya kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta pada 1993. Ia berhasil lulus dan mendapat gelar dokter pada 2004.

“Dulu cita-cita saya memang menjadi dokter. Saya ikut tes PTN [perguruan tinggi negeri] dua kali tidak lolos. Ya, mencoba di UNS dua kali tidak masuk. Akhirnya bisa masuk di Universitas Yarsi Jakarta. Menjadi dokter itu impian saya walaupun bisa tercapai di universitas swasta,” ujar Yuni.

Advertisement

“Dulu cita-cita saya memang menjadi dokter. Saya ikut tes PTN [perguruan tinggi negeri] dua kali tidak lolos. Ya, mencoba di UNS dua kali tidak masuk. Akhirnya bisa masuk di Universitas Yarsi Jakarta. Menjadi dokter itu impian saya walaupun bisa tercapai di universitas swasta,” ujar Yuni.

Baca Juga: KMS Gelar Sragen University Expo 2022, 1.200 Pengunjung di Hari Pertama

Talkshow tersebut merupakan rangkaian kegiatan 11th Sragen University Expo 2022 yang digelar Keluarga Mahasiswa Sragen (KMS).

Advertisement

“Saya menempuh kuliah di FK itu lama. Kalau bukan karena senang, pasti sudah mutung [putus asa] di tengah jalan,” katanya.

Yuni menerangkan apa yang dibaca, apa yang ditonton, seharusnya hal-hal yang positif sehingga pemikiran akan terpacu ke arah yang positif. Yuni juga menyampaikan pentingnya membangun relasi untuk masa depan. Membangun relasi itu, ujar dia, harus dilakukan mulai sekarang. Seperti menghadiri ekspo universitas Sragen ini bagian dari upaya membangun relasi bagi para pelajar. Dalam membangun relasi itu, kata Yuni, kuncinya dengan berbuat baik dengan siapa pun.

Baca Juga: Modal Awal Rp25 Juta, Bumdes Kaliwedi Sragen Kini Bisa Raup Rp400 Juta

Advertisement

Ia berpendapat seseorang terkadang tidak mengetahui potensi dirinya ketika belum berada pada situasi sulit atau kepepet. Saat seseorang berada pada situasi kepepet biasanya akan muncul kemauan kuat sehingga potensi diri itu muncul dengan sendirinya.

“Saya seorang dokter tentu memiliki naluri ingin anaknya juga menjadi dokter. Tetapi anak saya punya keingin sendiri karena dokter bagi dia tidak menarik, tetapi justru tertarik kuliah di Teknik Elektro. Demikian pula para guru pun punya naluri supaya anaknya jadi guru. Nah, kalau memiliki keinginan itu harus berani diperjuangkan,” ujarnya saat menjawab pertanyaan dari seorang pelajar bernama David.

Pada sesi kedua, talk show tersebut menghadirkan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Untung Wibowo Sukowati dan seorang pengusaha muda, Alan Darma Saputra Koeshendro. Mereka akan bicara tentang prospek lulusan sarjana dalam dunia usaha.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif