SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan paket sembako kepada warga saat Safari Ramadan di Dukuh Sadakan, Desa Wonokerso, Kecamatan Kedawung, Sragen, Selasa (28/3/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen kembali menggelar Safari Ramadan tahun ini yang dikemas dalam kegiatan Zuhur Keliling (Hurling), Asar Keliling (Sarling), dan Tarawih Keliling (Tarling). Kegiatan yang diikuti oleh Bupati dan para pejabat Pemkab Sragen ini dimulai sejak Senin (27/3/2023) hingga H-3 Lebaran atau 18 April 2023.

Selama Safari Ramadan, akan ada 11.424 paket sembako senilai sekitar Rp1,2 miliar yang dibagikan kepada warga kurang mampu di lokasi kegiatan. Alokasi paket sembako yang dibagikan per lokasi berbeda-beda sesuai dengan pengajuan dari desa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat kegiatan Hurling di Masjid Al Barakah kompleks SDN 3 Wonokerso, tepatnya di Dukuh Sadakan, Desa Wonokerso, Kecamatan Kedawung,, ada 539 paket sembako yang dibagikan. Kemudian saat Sarling di Masjid An-Nur Kedungwaduk, Kecamatan Karangmalang, Sragen, juga membagikan sembako sebanyak 662 paket.

Sebelumnya, pada Hurling di Masjid Darussalam, Dukuh Jeruk Manis, Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Senin, ada 950 paket sembako yang dibagikan. Kemudian 375 paket sembako dibagikan di Masjid Ar-Rofah di Dukuh Platuk, Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Sragen saat Sarling.

Data ada 11.424 paket sembako yan akan dibagikan itu diperoleh Solopos.com dari Dinas Sosial Sragen. Dana pengadaan sembako itu berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK), Forum Usaha Daerah (FUD), dan Bank Jateng.

“Untuk paket sembako selama Safari Ramadan itu hampir mencapai Rp2 miliar. Hari ini [Selasa siang], ada 539 paket sembako yang dibagikan kepada warga di Wonokerso. Isinya tidak banyak, seperti beras, gula, dan teh. Semoga bisa meringankan keluarga tak mampu selama menjalankan ibadah puasa,” ujar Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat pidato di hadapan 800 orang undangan yang memadati halaman SDN 3 Wonokerso dalam Hurlng.

Yuni, sapaan Bupati, berharap uang jatah beli beras yang dimiliki ibu-ibu bisa dialihkan untuk membeli lauk pauk bagi anak-anak supaya anak-anak tidak berisiko stunting. Dia mengungkapkan stunting menjadi pembicaraan di pemerintah pusat.

Gubernur saat ketemu kepala desa (kades), sambung Yuni, yang ditanyakan berapa jumlah orang hamil dan berapa yang berisiko tinggi, serta berapa jumlah kasus stunting. “Artinya, kades sampai ke RT harus tahu kondisi warganya. Posyandu yang belum punya antropometri tahun ini akan diberikan. Ayo gotong-royong mengatasi stunting!” ajak Yuni.

Ketua Baznas Sragen, Mustaqim, mengungkapkan pihaknya menyiapkan 6.000 paket sembako untuk Safari Ramadan. Pembagian paket sembako tersebut semua diserahkan pada kebijakan Bupati.

“Satu paket itu isinya ada beras 3 kg, gula 2 kg, minyak goreng dan teh. Satu paket nilainya Rp107.000 plus tasnya senilai Rp14.000 per buah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya