Soloraya
Kamis, 17 Juni 2021 - 17:00 WIB

Bupati Sragen Curiga Klaster Kudus di Miri Varian Baru Covid-19

Tri Rahayu  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Youtube/SoloposTV).

Solopos.com, SRAGEN – Klaster Kudus di Kecamatan Miri, Sragen, meluas dengan merambah Desa Brojol dan Desa Sunggingan. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati curiga kalau kasus Covid-19 di Miri itu merupakan varian baru delta atau B.1.617.

Atas kecurigaan itu, Yuni meminta DKK mengirim sampel spesimen empat orang ke laboratorium Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melakukan uji whole genome sequencing.

Advertisement

Baca Juga: Saminisme, Kepercayaan Asli Warga Pesisir Utara Pulau Jawa

“Empat sampel speismen sudah dikirim. Uji genome itu butuh waktu lama, yakni 2 pekan sampai sebulan. Sambil menunggu hasilnya, kami melakukan antisipasi. Jumat besok (18/6/2021), kami menerjunkan sukarelawan dan satgas desa untuk penyemprotan disinfektan satu desa di Brojol. Selain itu, sebanyak 250 orang lanjut usia (lansia) yang berisiko tinggi divaksin semua selama sehari itu harus rampung,” jelasnya.

Bupati menerangkan penyemprotan massal dan vaksinasi lansia massal itu dilakukan karena muncul klaster Kudus di Brojol. Kalau hasil uji whole genome sequencing itu betul menunjukkan varian baru Covid-19 delta itu, kata Yuni, setidaknya Satgas Kabupaten Sragen sudah melakukan swab test. Sebaliknya, bila hasil uji di UGM itu menunjukkan bukan varian delta, Yuni bisa bersyukur dan sudah melakukan antisipasi semua.

Advertisement

Seperti diketahui, di Desa Brojol ada 14 orang terpapar Covid-19 yang diduga berasal dari Klaster Kudus. Terlebih Kades Brojol yang terpapar Covid-19 juga memiliki riwayat ke Kudus dengan menjadi pengiring pengantin.

Baca Juga: Arisan Keluarga, Dangdutan, Hingga Event Olahraga di Wonogiri Tak Boleh Digelar

Kemudian di Desa Sunggingan terdapat empat orang yang terpapar Covid-19, dengan satu di antaranya meninggal dunia. Kepala DKK Sragen dr. Hargiyanto mengatakan warga Sunggingan yang meninggal itu berinisial SS dan meninggal di rumah sakit swasta.

Advertisement

“Dari SS ini kemudian di-tracing satu keluarga sebanyak empat orang, tiga orang terkonfirmasi positif dan sekarang diisolasi di Technopark Sragen dan satu orang negatif. SS ini sempat berkunjungan ke hajatan keluarga di Kudus. Setelah pulang mengalami keluhan batuk pilek dan ada penyekait penyerta lalu di bawa ke RS,” ujar Hargiyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif