SOLOPOS.COM - Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono (kedua dari kanan) berbincang ringan dengan Bupati Yuni dan pejabat OPD di kediamannya di Dayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Selasa (23/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, berencana membangun Masjid Agung di lahan bekas kantor Pemkab Sragen. Namun pemilihan lokasi itu dinilai tak tepat oleh mantan Bupati Sragen yang juga ayah Yuni, Untung Wiyono.

Pernyataan itu disampai Untung saat didatangi oleh Bupati Yuni beserta rombongan di kediamannya di Dukuh Dayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Selasa (23/5/2023). “Kalau untuk pembangunan Masjid Agung dengan luas lahan hanya 10.000 meter persegi itu ya kurang. Masjid Agung itu akan cukup bila dibangun di Technopark Sragen,” ujar Untung Wiyono saat berbincang ringan dengan Yuni dan para pimpinan organisasi perangkat daerah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kunjungan Yuni ke kediaman Untung bukan untuk silaturahmi keluarga, namun sebagai tradisi anjangsana yang dilakukan Bupati Sragen kepada para pendahulunya, para mantan bupati, mantan wakil bupati dan mantan sekda. Anjangsana tersebut sudah menjadi budaya di lingkungan Pemkab Sragen pada momentum Hari Jadi Sragen.

Kunjungan pertama dilaksanakan ke rumah mantan Sekda Tatag Prabawanto di Karangdowo, Sragen Tengah. Setelah itu rombongan Bupati berkunjung ke kediaman mantan Bupati Agus Fathur Rahman di Kuwungsari, Sragen Kulon. Namun, Agus tidak di rumah karena sedang touring ke Banyumas sehingga kedatangan rombongan Bupati diterima istrinya, Wahyuning Harjanti.

Kemudian rombongan berkunjung ke kediaman mantan Wabup Dedy Endriyatno di Mojomulyo, Sragen Kulon. Anjangsana berlanjut ke rumah mantan Plt. Bupati Sragen Soejadi di Kartasura, Sukoharjo, dan terakhir di kediaman mantan Bupati Untung Wiyono.

Saat bertemu dengan ayahnya itu, Bupati Yuni meminta saran untuk memanfaatkan lahan eks Pemda Sragen di depan Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen. Kantor Pemda itu direncanakan pindah ke Sine, Kecamatan Sragen pada tahun depan. Eks Kantor Pemda Sragen itu seluas 10.000 meter persegi.

Setelah berbincang ringan dan bercanda tawa, mereka pun menikmati hidangan bakso dan diakhir berfoto bersama. Hal serupa juga dilakukan di kediaman Tatag Prabawanto.

Ia menilai tradisi kunjungan Bupati dan rombongan dilakukan untuk menjalin persaudaraan dan membangun ikatan bagaimana penyelenggara pemerintah itu bisa berinteraksi dengan masyarakat dan tokoh yang sebelumnya pernah duduk di pemerintahan.

“Saya tidak merasa dilupakan meski sudah di luar sistem pemerintahan. Ketika saya berpolitik pun, saya sampaikan kondisi politik berdasarkan hasil kajian yang saya ambil. Ketika berpolitik itu bukan dalam arti menutup diri dan bukan menjadi rival politik tetapi silaturahmi itu dibangun dalam hubungan pribadi,” ujarnya.

Tatag ingin momentum Hari Jadi ke-277 Sragen ini bukan sekadar slogan dan rutinitas tetapi bagaimana membawa Sragen ke jalan yang lebih baik. Dia menyarankan Hari Jadi menjadi instropeksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dan mengambil hal-hal yang perlu dihilangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya