Soloraya
Senin, 14 November 2022 - 08:28 WIB

Bupati Sragen: Kasus Covid-19 pada Orang Lansia Naik Tiga Kali Lipat

Tri Rahayu  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan Nakes dari berbagai fasilitas kesehatan mengikuti apel peringatan HKN ke-58 di RSUD Sukowati Tangen, Sragen, Senin (14/11/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dari rumah sakit (RS) dan puskesmas, Instalasi Farmasi, dan Laboratorium Kesehatan Daerah di Kabupaten Sragen menggelar apel peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di halaman RSUD Sukowati Tangen, Sragen, Senin (14/11/2022). Kasus Covid-19 pada lansia naik tiga kali lipat.

Rangkaian HKN ini dimulai sejak Jumat (11/11/2022) dengan jalan sehat di Taman Sukowati Sragen, lomba mengarang bagi anak SMP, lomba bakiak, lomba balap karung, lomba egrang, dan puncaknya upacara HKN di RSUD Sukowati Tangen, Senin pagi.

Advertisement

Dalam apel tersebut Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadi pembina apel dan membacakan sambutan Menteri Kesehatan.

Bupati menyampaikan krisis kesehatan berupa pandemi Covid-19 belum pulih. Dia menyebut Indonesia berhasil masuk lima besar dunia dalam vaksinasi terbanyak, yakni mencapai 442 juta dosis se-Indonesia yang disuntikkan per Oktober 2022.

Dia mengatakan kasus Covid-19 mulai meningkat kembali, empat pasien dari lima pasien meninggal dunia. Proporsi kasus Covid-19, kata dia, meningkat tiga kali lipat lebih banyak pada kelompok lansia. Atas dasar itu, Bupati mengingatkan masyarakat untuk terus ikut vaksin busser.

Advertisement

“Selain prioritas Covid-19, prioritas penanganan kesehatan juga diprioritaskan pada kasus angka kematian ibu, angka kematian bayi/balita, stunting balita, memperbaiki jaminan kesehatan masyarakat, dan kemandirian produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri. Pandemi ini juga menjadi momentum untuk berbenah. Kemenkes melakukan transformasi kesehatan yang fokus pada enam pilar,” jelas Bupati.

Dia menyebut enam pilar tersebut terdiri atas transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan teknologi kesehatan.

“Pada pilar pertama dilakukan dengan revitalisasi standar jaringan, pelayanan, dan digitalisasi sistem pelaporan. Hal itu akan terlihat pada pelayanan dasar di puskesmas,” ujarnya.

Advertisement

Dia mengatakan untuk pilar kedua mendekatkan akses layanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur dan kompetensi SDM.

Pada pilar ketiga, ujar dia, berupa percepatan ketahanan farmasi, terutama produk obat dan alat kesehatan yang diproduksi dari hulu ke hilir.

Pilar keempat, ujar dia, pembiayaan kesehatan yang cukup, adil, efektif, dan efisiensi, dan seterusnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif