SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Sukoharjo pada Kamis (24/8/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mendukung penuh penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan melalui Depo Arsip yang baru saja diresmikan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Sukoharjo, Kamis (24/8/2023) lalu.

Bupati Etik menilai Depo Arsip sangat penting lantaran dapat merekam informasi kegiatan atau peristiwa terutama berkaitan dengan Kabupaten Sukoharjo. Data arsip yang dikumpulkan tersebut akan menjadi catatan sejarah yang dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

”Arsip merupakan catatan kehidupan kebangsaan yang perlu diabadikan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada generasi mendatang dalam melanjutkan cita-cita generasi terdahulu,” kata Etik Suryani di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan belum lama ini.

Ia menambahkan, arsip juga merupakan potret jati diri bangsa yang harus mendapatkan perhatian agar terkelola dengan baik. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat menjaga dan merefleksikan perjalanan panjang Sukoharjo melalui Depo Arsip tersebut.

”Saya juga mengajak seluruh warga Sukoharjo untuk bergandengan tangan dalam menjadikan budaya baca dan literasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas masyarakat Sukoharjo yang cerdas, kreatif, dan inovatif,” ujarnya.

Etik menilai minat literasi anak-anak Sukoharjo sangat luar biasa, hal itu terekam dalam memorinya semasa menjadi Tim Penggerak PKK saat mendampingi sang suami, Wardoyo Wijaya, menjabat sebagai Bupati Sukoharjo. Etik mengaku sempat turut menggalakkan sudut baca di setiap Posyandu untuk meningkatkan minat baca anak-anak Sukoharjo.

Sekarang sudut baca tersebut tetap dikembangkan di Dispusip Sukoharjo. Ia meminta adanya beberapa inovasi untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan anak-anak Sukoharjo ke depannya.

Ia juga mengaku bangga, lantaran dalam Peresmian Depo Arsip dan Sosialisasi Budaya Literasi tersebut banyak anak-anak Sukoharjo yang berprestasi dan bisa menghafal Sejarah Sukoharjo. Hal itu tergambarkan dari lomba bercerita yang digelar Dispusip. Orang tua disebutnya memiliki peran besar dalam tumbuh kembang anak-anak tersebut.

“Karena anak sekarang istilahnya banyak yang cuek, itu ada yang sampai hafal [sejarah Sukoharjo] sangat luar biasa. Harapannya apa yang diinginkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah terkait pembangunan gedung perpustakaan bisa terwujud. Karena ini sangat dibutuhkan sekali untuk pendidikan anak-anak kita,” harap Etik.

Kurang Representatif

Etik juga mengakui secara keseluruhan gedung Dispusip Sukoharjo sudah tidak lagi representatif. Etik ingin Dispusip ke depan lebih tertata dan bisa melayani dengan maksimal.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sukoharjo, Proboningsih Dwidanarti, menyampaikan pembangunan Depo Arsip tersebut merupakan komitmen Pemkab dalam menyediakan pusat informasi dan dokumentasi yang mudah, cepat dan tepat. Selain itu, juga sebagai sarana peningkatan pencapaian hasil penilaian audit (pengawasan) kearsipan sebagai salah satu fasilitasi dalam intrumen penilaian yang harus dipenuhi.

”Depo Arsip juga dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan upaya meningkatkan tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Sukoharjo. Kemarin kami juga mendapat penghargaan terkait inovasi literasi. Tetapi kami masih dinilai sarana prasarananya kurang dan tertinggal dari kabupaten/kota lain,” ungkap Proboningsih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya