Soloraya
Rabu, 12 Juni 2019 - 02:00 WIB

Bupati Sukoharjo Minta Pengurus RT/RW Tolak Pendatang Tak Laporkan Diri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya meminta seluruh pengurus RT/RW di wilayah setempat aktif melakukan pengawasan kegiatan di lingkungan masing-masing menyusul penggrebekan rumah kontrakan oleh aparat Densus 88 Antiteror di kawasan Ngruki, Cemani.

Wardoyo menegaskan pengurus RT/RW wajib menolak warga pendatang yang tidak mau melaporkan diri beserta identitasnya.

Advertisement

Menurut dia, pengurus RT/ RW minimal harus mengetahui aktivitas penduduk. “Saya minta RT/RW agar meningkatkan pengawasan di lingkungannya masing-masing. Data ulang warga, terutama yang indekos dan ngontrak rumah,” kata Wardoyo Wijaya, Selasa (11/6/2019).

Pendataan penduduk dilakukan bukan karena mencurigai penghuni rumah, namun sebagai langkah mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban.

“RT/RW atau warga pun harus aktif ketika ada kegiatan yang mencurigakan di lingkungannya langsung melaporkan ke desa atau kelurahan,” katanya.

Advertisement

Menurutnya diperlukan peran serta masyarakat dalam mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban.

“Kalau ada warga yang tidak mau melaporkan diri terutama mereka yang ngontrak, ketua RT berhak menolak saja. Karena itu menunjukan tanda-tanda tidak baik,” katanya.

Diberitakan, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menggeledah rumah kontrakan terduga teroris Ali Amirul Alam alias Umar, 40 di dua lokasi di Gang Salak, Dukuh Ngruki, Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (9/6/2019) sekitar pukul 17.45 WIB.

Advertisement

Penggeledahan sebagai tindak lanjut penangkapan Umar di Lampung. Camat Grogol Bagas Windaryanto membenarkan adanya penggeledahan tersebut

“Umar bukan penduduk asli Ngruki, Cemani. Yang bersangkutan merupakan pendatang yang ngontrak di Ngruki,” katanya.

Umar diketahui kelahiran Jakarta dan bertempat tinggal indekos di Gang Salak Ngruki sekitar dua tahun lalu.

Umar selama tinggal di Ngruki juga dinilai jarang bersosilisasi dan berinteraksi dengan warga sekitar sehingga tidak diketahui aktivitasnya. “Informasinya pekerjaanya berdagang,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif