SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto. (dok Solopos)

Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto. (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)--Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, menolak impor beras yang direncanakan pemerintah pusat.  Ia menganggap produksi beras setiap tahun di Wonogiri, melebihi kebutuhan konsumsi.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Produksi beras di Wonogiri setiap tahun melebihi kebutuhan masyarakat dan selalu surplus,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, baru-baru ini.

Ia menambahkan bahwa impor beras akan bertolak belakang dengan program Wonogiri yang ingin meningkatkan kesejahteraan petani. “Impor beras juga merugikan petani karena akan menurunkan harga beras lokal,” imbuhnya.

Ia mengatakan saat panen raya beberapa waktu lalu dalam satu hektar sawah yang biasanya menghasilkan delapan hingga 10 ton beras dapat menghasilkan 12 ton hingga 13 ton beras.

Terpisah, Kepala DPTPH, Guruh Santosa, melalui Kabid Tanaman Pangan, Sutardi juga sependapat dengan kebijakan Bupati Wonogiri. Ia mengatakan impor beras hanya akan merugikan petani karena membuat harga beras lokal jatuh.

Sutardi memrediksi lahan pertanian di Wonogiri tahun 2012 mampu memroduksi padi dalam bentuk gabah kering giling sebanyak 381.423 ton. Jumlah itu naik sekitar empat persen dari tahun 2011 sejumlah 362.494 ton. Ia juga memperkirakan konsumsi beras penduduk Wonogiri di tahun 2012 sekitar 101.780 ton. Dari prediksi tersebut, Wonogiri akan surplus beras 113.992 ton dibanding tahun 2011 yang juga surplus 103.284 ton.

(aak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya