SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meresmikan terminal wisata Mbangun Makutoromo di Karangpandan pada Jumat (3/2/2017) malam. (Istimewa/Dokumentasi Diskominfo Karanganyar)

Wisata Karanganyar, Pemkab menyiapkan Terminal Mbangun Makutorono sebagai objek wisata.

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyebut wilayah yang dipimpinnya ibarat perawan bahenol, pesona alamnya luar biasa yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu dikatakan Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, saat memberikan sambutan dalam acara peresmian terminal wisata Mbangun Makutoromo di Kecamatan Karangpandan, Jumat (3/2/2017) malam.

“Karanganyar itu ibarat perawan bahenol. Pesona alam luar biasa. Kami berharap dukungan seluruh pihak. Terutama masyarakat harus siap. Bukan hanya menyiapkan produk unggulan tetapi juga ramah tamah, grapyak, semanak, nyenengke. Kami menerima masukan demi kebaikan Karanganyar,” ujar Yuli.

Yuli mengakui pembangunan terminal wisata belum rampung. Dia berangan-angan terminal tersebut menjadi etalase produk unggulan Karanganyar, seperti kuliner, sayur mayur, kerajinan, dan lain-lain. Politikus Partai Golkar itu menaruh harapan besar terhadap teminal wisata.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyiapkan terminal wisata Mbangun Makutoromo sebagai miniatur Kabupaten Karanganyar. Untuk mewujudkan hal itu, Pemkab menargetkan pembangunan terminal wisata secara bertahap. Terminal wisata Mbangun Makutoromo menempati bekas lahan Sub Terminal Agribisnis (STA) Karangpandan.

Pemkab membangun terminal itu mulai 10 Agustus 2016 hingga 14 Desember 2016. Nilai kontrak pembangunan Rp10,129 miliar.

Pembangunan tahap 1 adalah pembangunan sejumlah gedung, seperti 26 kios pedagang hasil bumi, 3 kios berukuran sedang untuk produk unggulan, 1 kios ukuran serupa ruang pameran untuk menampung semua produk UMKM di Karanganyar, 16 kios pedagang kuliner, kamar mandi, musala, tourism information center (TIC), dan lain-lain.

Pemkab mengalokasikan pembangunan terminal wisata tahap 2 pada 2017 senilai Rp1,8 miliar. Pemkab menggunakan dana alokasi khusus (DAK) itu untuk membangun talut sekaligus berfungi sebagai dasar pembuatan taman.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Titis Sri Jawoto, menyampaikan memiliki perencanaan dan target pembangunan. “Tahun ini prioritas talut, aksesori, dan mebel. Talut di bagian belakang sekaligus dasar untuk pembuatan taman, ada terasering, undakan, dan lain-lain. Kami sudah ngobrol dengan ahli bidang wisata. Kami maunya memfungsikan talut untuk keindahan dan taman,” kata Titis saat ditemui wartawan di kantor Kecamatan Karangpandan, Jumat (3/2/2017) malam.

Pemkab meresmikan terminal wisata Mbangun Makutoromo pada Jumat. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, didampingi Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, dan Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Czi) Santy Karsa Tarigan, menandatangani prasasti, memotong pita di gedung yang akan menjadi ruang pameran dan membuka pergelaran wayang kulit di halaman terminal wisata. Ki Anggit Laras Prabowo mengusung lakon Dewaruci berkolaborasi dengan Sangga Buana.

Pantauan Solopos.com, 16 kios kuliner sudah buka dan menawarkan aneka makanan. Titis menyampaikan permintaan maaf karena menolak puluhan pedagang yang ingin berjualan di terminal wisata.

“Mohon maaf terhadap antusiasme pedagang yang mengajukan lamaran menempati kios kuliner. Lebih dari 60 lamaran tapi enggak semua bisa memproses. Kami prioritaskan menampung pedagang lama dan pedagang yang berjualan di tepi jalan di sekitar Karangpandan,” tutur dia.

Tetapi, Titis mempersilakan UMKM di Karanganyar untuk mengirimkan produk melalui kepala desa dan camat. Pemkab akan menampung produk UMKM di satu ruangan menyerupai tempat pameran. Pemkab akan menggandeng pihak swasta untuk mengelola produk tersebut.

Sementara itu, Pemkab berencana menata TIC menyerupai miniatur Karanganyar. Pengunjung yang datang dapat melihat produk unggulan, informasi wisata di Karanganyar, tayangan potensi wisata, dan lain-lain. “UMKM se-Karanganyar dapat mendaftarkan produk UMKM yang ingin dipamerkan. Tidak ada seleksi. Nanti akan ditangani satu manajemen. Berbeda dengan TIC. Di situ isinya potensi Karanganyar. Orang datang bisa lihat miniatur Karanganyar di situ. Kami pasang gambar, putar video, dan lain-lain,” tutur Titis.

Pedagang tanaman hias yang dahulu berada di sekitar STA Karangpandan akan ditampung sementara menggunakan tenda darurat bekas pasar darurat di Lapangan Ngijo dan Matesih. Titis menyampaikan sejumlah rencana dan mimpi mengembangkan terminal wisata. Dia berharap Pemkab mendapat dukungan dari seluruh pihak di Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya