Soloraya
Minggu, 23 Juli 2023 - 16:27 WIB

Bupati Yuni Lobi Presiden Jokowi Tuntaskan 3 Paket Jalan Rusak di Sragen

Tri Rahayu  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (tengah) berbincang dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua dari kiri) di Kalijambe, Sragen, Minggu (23/7/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kalijambe, Sragen, Minggu (23/7/2023), dimanfaatkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk meminta bantuan anggaran pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Sragen.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sudah mengusulkan lima paket peningkatan jalan lewat program inpres 2023, tetapi baru disetujui dua paket pada tahap I. Tiga paket jalan lainnya belum ada kepastian persetujuan.

Advertisement

Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen, menyambut kedatangan Presiden Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Basuki Hadimuljono. Mereka berbincang-bincang saat melihat peta rekonstruksi Jalan Solo-Purwodadi di Kalijambe, Sragen.

“Iya, tadi bertemu Pak Presiden dan sempat berbincang. Saya meminta usulan pembangunan infrastruktur dari Program Inpres 2023 untuk batch II [tahap kedua] disetujui dan dibiayai APBN. Masih ada tiga paket ruas jalan di batch II yang belum ada kepastian. Kalau yang batch I sudah disetujui dan sudah tinggal pelaksanaan,” ujar Bupati saat ditemui wartawan, Minggu (23/7/2023).

Advertisement

“Iya, tadi bertemu Pak Presiden dan sempat berbincang. Saya meminta usulan pembangunan infrastruktur dari Program Inpres 2023 untuk batch II [tahap kedua] disetujui dan dibiayai APBN. Masih ada tiga paket ruas jalan di batch II yang belum ada kepastian. Kalau yang batch I sudah disetujui dan sudah tinggal pelaksanaan,” ujar Bupati saat ditemui wartawan, Minggu (23/7/2023).

Yuni mengaku permintaannya disetujui Presiden Jokowi. Yuni diminta berkomunikasi dengan Menteri PUPR. “Tadi disetujui Pak Presiden. Saya diminta komunikasi dengan Pak Basuki dan Pak Presiden nanti yang bilang ke Pak Basuki,” kata dia.

Yuni sebelumnya sudah berbicara dengan Menteri PUPR saat menunggu kedatangan Presiden. Dia menyampaikan dari perbincangan itu Menteri PUPR memberi penjelasan bila usulan dari Sragen untuk tahap II sudah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Advertisement

Dia menyampaikan dari lima paket itu baru dua paket yang disetujui untuk batch I, yakni peningkatan struktur dan kapasitas Jalan Brambang-Celep-Mlokolegi-Jambangan-Ringinanom-Batu Jamus sepanjang 12 km dengan pagu anggaran Rp20,1 miliar; dan ruas jalan Teguhan-Pelemgadung-Ngarum-Blimbing sejauh 8,92 km senilai Rp24,9 miliar.

Dia mengatakan yang belum ada kepastian masih tiga ruas jalan, yakni ruas Jalan Dr. Sutomo-Mayor Suharto-Jenderal Sudirman-Kapten Tendean sepanjang 6,19 km senilai Rp21,8 miliar; Jalan Tanon-Bonagung-Gading-dan Jalan Jeruk-Sunggingan-Brojol sepanjang 11,14 km senilai Rp26,2 miliar; serta Jalan Sumberlawang-Ngargotirto-Kowang-Kabupaten Grobogan sepanjang 7,88 km senilai Rp24,8 miliar.

Sementara, Gubernur Ganjar Pranowo juga berbincang lebih banyak dengan Presiden Jokowi. Ganjar menyampaikan di wilayah Jateng juga ada ruas jalan rusak yang dibiayai lewat program inpres jalan daerah yang terbagi menjadi dua batch, masing-masing senilai Rp600 miliar.

Advertisement

Anggaran itu, kata dia, untuk membiayai jalan-jalan yang rusak parah dan saat pandemi Covid-19 belum bisa selesai dibangun.

“Tadi saat berbincang dengan Pak Jokowi, jalan di Sragen relatif mantap karena ada 88%. Beberapa daerah yang urgen, kami dorong ke Pak Basuki agar tahun ini terpenuhi. Konstruksinya rigit dan bagus sekali. Kemantapan jalan di Jateng itu sudah di atas rata-rata nasional. Saya berharap agar linier antara jalan pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai desa. Jalan bagus dan memungkit ekonomi,” ujarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rata-rata jalan provinsi di Indonesia itu hanya 50%-60% dan di Jateng sudah 88%. Demikian pula rata-rata jalan kabupaten di Indonesia itu, sebut Basuki, hanya 60% sedangkan di Jateng sudah 79%. “Artinya, masih ada jalan rusak. Kalau 88% mantap berarti masih 12% yang rusak. Kalau jalan nasional kemantapannya 90% dan yang rusak hanya 10%,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif