SOLOPOS.COM - Ilustrasi upah pekerja. (Freepik.com)
Solopos.com, SRAGEN — Buruh di Sragen berharap upah minimum kabupaten (UMK) Sragen 2024 naik 15% dari UMK 2023. Nilai UMK 2023 tercatat Rp1.969.569 sehingga buruh berharap UMK Sragen 2024 naik menjadi Rp2.265.004. Sementara Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen merencanakan pembahasan UMK 2024 tersebut pada pekan depan.
Ketua DPD Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Sragen Joko Supriyanto saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (18/11/2023), mengaku tidak mengusulkan angka UMK 2024 karena SBSI 1992 Sragen tidak masuk dalam Tripartit. Atas dasar itulah, Joko hanya bisa mengikuti keputusan hasil pembahasan Tripartit dan Dewan Pengupahan tentang UMK Sragen 2024.
Dia berharap nilai UMK Sragen 2024 bisa naik 15% dari UMK Sragen 2023. Dengan kenaikan UMK 15% itu, Joko berharap bisa memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL) bagi buruh.
“Kami menyadari tidak masuk dalam Tripartit karena anggota SBSI 1992 Sragen banyak berkurang. Selama ini buru kontrak tidak bisa berserikat. Kalau nekat berserikat jelas terancam di perpanjangan kontraknya. Sementara buruh tetap di SBSI mulai terkikis habis,” jelasnya.
UMK Sragen 2022 senilai Rp1.839.429 dan UMK Sragen 2023 Rp1.969.569. Joko mengatakan naiknya UMK Sragen dari 2022 ke 2023 itu tidak sesuai harapan buruh. Dia berharap pada 2024 nanti UMK Sragen bisa sampai Rp2,2 juta.
Sementara itu, Kepala Disnaker Sragen, Agus Winarno, menyampaikan baru menerima surat Gubernur Jawa Tengah tentang petunjuk teknis (juknis) pembahasan UMK 2024 pada Jumat (17/11/2023) siang. “Setelah mendapat surat dari Gubernur, pekan depan baru akan dibahas. Kemungkinan pada Senin atau Selasa besok. Isi surat itu terkait Juknis pembahasan UMK dan batas waktunya yang ditujukan kepada Dewan Pengupahan,” katanya.